SOLOPOS.COM - Tim Penaggulangan Teror (Gultor) Batalion Infanteri 400 Raider Semarang membebaskan sandera di dalam bus dalam simulasi penanganan terorisme yang digelar di Jogja, Rabu (26/9) (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Tim Penaggulangan Teror (Gultor) Batalion Infanteri 400 Raider Semarang membebaskan sandera di dalam bus dalam simulasi penanganan terorisme yang digelar di Jogja, Rabu (26/9) (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

SLEMAN—Suara tembakan terdengar di sekitar Hotel Quality Sleman, Jogja, Rabu (26/9) pagi. Suara ledakan bom tedengar dua kali di gedung Fashion Vilage Sritex, lokasi yang bersebelahan dengan hotel Quality.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suasana pun semakin menegangkan meski itu hanya bagian dari simulasi penanganan terorisme yang digelar Komando Daerah Militer (Kodam) IV Diponergoro, Jawa Tengah. Berikut skenario simulasi tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Di dalam kedua gedung mewah tersebut ada sekelompok teroris yang menyanedra beberapa pejabat pemerintahan DIY dan Manager Hotel Quality. Teroris pun mencoba merekam sandera melalui video dan disebarkan ke media massa.

Ditengah aksi berutalnya, teroris meminta uang tebusan sebesar Rp10 triliun kepada Gubernur DIY bila sandera ingin selamat. Gubernur DIY beserta aparat keamanan pun mencoba bernegosiasi namun gagal. Teroris mengancam akan membunuh semua sandera.

Aparat keamanan pun mengambil langkah cepat. Personel TNI dari Kodam IV Diponegoro langsung mengepung teroris dari setiap sudut gedung Quality dan Sritex. Dari jalur udara, personel turun dengan dua helikopter. Mereka terdiri dari sniper dan tim penjinak bahan peledak.

Sekitar pukul 09.00 WIB aparat mencoba masuk hotel dengan cara menyamar sebagai pengantar katering makanan dengan mobil boks dan menyergap teroris. Namun teroris lainnya melakukan perlawanan. Sebagian teroris mencoba kabur dengan membawa sandera menggunakan bus pariwisata.

Beruntung regu sniper sudah disiagakan. Beberapa personel pun melakukan pengejaran. Kejar kejaran seru dan tembak menembak antara Tim penaggulangan teror (Gultor) Bataliyon Infantri 400 Raider Semarang dan teroris terjadi di sepanjang Jalan Adisutjipto km 8-9.

Panglima Kodam IV Diponegoro, melalui Komandan Korem (Danrem) 072 Pamungkas Yogyakarta Brigjen TNI Adi Widjaja mengatakan, simulasi tersebut digelar untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa TNI selalu siap menghadapi ancaman apapun termasuk teroris.

“Karena salah satu tugas pokok kami yaitu penanggulangan teroris” katanya.

Disinggung soal peningkatan ancaman teroris di Jawa Tengah, Adi mengaku tidak mempersoalkan eskalasi ancaman. Menurut dia, kesiapsiagaan menjadi bagian terpenting dalam menghadapi berbagai ancaman termasuk teroris.

Simulasi penanggulangan teroris ini pun menjadi tontonan warga sekitar. Jalan Adisutjipto sempat ditutup sementara saat simulasi digelar.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya