SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — SMAN 3 Solo mulai menggelar simulasi pembelajaran tatap muka atau PTM pada Senin (2/11/2020). Sebanyak 51 siswa kelas X mengikuti simulasi tersebut.

Mereka terbagi dalam dua sesi, yakni pagi pukul 07.00 WIB-09.00 WIB, dan siang pukul 10.00 WIB-12.00 WIB. Suasana dalam kelas berbeda ketimbang saat sebelum pandemi Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para siswa tak bisa lagi duduk berdampingan dengan teman sekelas. Mereka harus duduk berjarak dan harus selalu memakai masker.

Terus Bertambah, Positif Covid-19 Perkantoran Pemkot Solo Kini Jadi 11 Orang

Itu merupakan bagian penerapan protokol kesehatan pencegahan persebaran Covid-19 selain mencuci tangan sebelum masuk area SMAN 3 Solo untuk mengikuti simulasi PTM.

Sebelum memasuki kelas, mereka juga harus menunggu di luar sampai guru membukakan pintu untuk mereka. Di luar kelas pun mereka harus duduk berjarak dan tetap memakai masker.

Pada sisi lain, para guru dan karyawan ikut mengawasi mereka. Beberapa petugas Satpol PP dari Pemkot Solo juga ikut memantau penerapan protokol kesehatan sekolah tersebut.

KRL Jogja-Klaten Uji Coba 6 Hari Mulai Selasa, Ini Tahapan Rutenya

Siswa Gugup

Sementara itu, bagi para siswa SMAN 3 Solo, simulasi PTM ini membuat mereka sedikit gugup. Selain baru kali pertama masuk sekolah pada jenjang menengah atas, para siswa juga merasa harus selalu waspada penularan Covid-19.

“Nervous [gugup] sedikit karena ini baru pertama masuk sekolah SMA dan takut Covid-19 juga. Jadi harus waspada jaga jarak sama teman,” ujar siswa Kelas X MIPA 1, Nadia, saat menunggu PTM sesi kedua.

Teman Nadia, Dhimas Prasetya PE, juga mengaku sedikit gugup pada hari pertama simulasi PTM. “Degdegan sih. Meskipun sudah ada protokol kesehatan yang ketat, tapi masih ada rasa gimana gitu kalau ada teman yang agak mendekat,” ujar Dhimas.

Dokter RS Swasta Sukoharjo Dan Suaminya Meninggal, Anaknya Juga Positif Covid-19

Dimas pun berharap teman-temannya sesama siswa SMAN 3 Solo yang mengikuti simulasi PTM bisa saling pengertian menjaga jarak.

“Soalnya kita memang harus jaga jarak. Kalau di rumah tidak masalah karena tidak ketemu teman, sedangkan di sini ketemu banyak teman. Semoga tidak ada apa-apa,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 3 Agung Wijayanto, mengatakan dalam simulasi PTM yang paling utama adalah mengetahui sejauh mana kepatuhan warga sekolah. Hal itu khususnya siswa dalam menerapkan protokol kesehatan selama simulasi PTM SMAN 3 Solo.

Tragis! Dalam Sepekan, Warga Jebres Solo Ini Kehilangan Ibu Dan Neneknya

Protokol Kesehatan

“Utamanya adalah bagaimana mereka menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga keselamatan mereka. Bahwa mereka harus cuci tangan, pakai masker, menjaga jarak. Kalau pembelajaran kan sebenarnya sudah berjalan meskipun lewat PJJ [pembelajaran jarak jauh],” ujarnya.

Karena itulah, SMAN 3 Solo melakukan pemantauan melalui petugas maupun bantuan rekaman closed circuit television (CCTV).

13 Pasien Covid-19 RSUD dr Moewardi Solo Mendapat Terapi Plasma Konvalesen, Bagaimana Hasilnya?

Kamera CCTV itu terpasang dalam lingkungan sekolah dan dalam kelas. “Mereka ini kan juga berperan sebagai sukarelawan pencegahan Covid-19 yang akan mengajak teman berperilaku sama. Kami pantau mereka melalui rekaman CCTV sekolah. Sehingga kalau mereka lupa tidak pakai masker atau jaga jarak, akan kami ingatkan,” ujar Agung.

Sementara itu, pemantauan kesehatan dan ketaatan siswa dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 ini dilakukan orang per orang. Hal itu dilakukan melalui sistem yang sudah dibuat pihak sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya