SOLOPOS.COM - Para pekerja proyek memasang penerangan di area proyek pemindahan box culvert dan detour track di Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, Selasa (14/6/2022) malam. (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Para pedagang makanan atau kuliner di sekitar Simpang Tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, mengaku terganggu dengan banyaknya debu sejak proyek pemindahan saluran air dimulai 7 Juni lalu.

Selain itu, penyempitan jalan Simpang Joglo akibat proyek itu juga mengakibatkan kemacetan yang membuat para pedagang terganggu asap kendaraan. Pantauan Solopos.com, Selasa (14/6/2022) dan Rabu (15/6/2022), para pedagang sekitar palang Joglo ada yang berjualan siang dan ada pula yang malam.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ada kios penjual rokok hingga pedagang nasi goreng dan aneka kuliner lainnya. Bagi para pedagang yang berjualan di siang hari, mereka mengeluhkan adanya asap kendaraan dan debu dari proyek.

Sunarti, salah satu pedagang kuliner di sekitar Jl Manunggal (jalan menuju arah Ngipang), Banjarsari, menyebut debu dan asap kendaraan di Simpang Joglo Solo cukup mengganggu. “Asap sama debunya, banyak pas lagi proyek, apalagi siang masuk pukul 13.00 WIB, debunya sampai masuk ke mata juga,” ujarnya.

Mengenai pendapatan, ada sedikit penurunan penjualan ketika proyek berlangsung. Penyempitan jalan dan kerap macet membuat para pelanggannya enggan untuk datang.

Baca Juga: Cegah Kendaraan Melintas, Warga Sekitar Simpang Joglo Solo Tutup Gang

“Pendapatan pasti menurun, jalan kan sempit sekarang, pasti tambah macet, jadi sulit juga buat pelanggan untuk datang. Apalagi warung saya juga nyempil jadi susah juga. Mungkin beberapa pelanggan saja, tapi tidak semua,” ujar wanita yang berjualan nasi sayur sejak 15 tahun lalu ini.

Pendapatan Turun

Hal senada juga diungkapkan Yuli, pedagang kuliner soto di sekitar Simpang Joglo, Solo. Menurutnya, adanya pengerjaan proyek membuat pendapatannya sedikit menurun.

“Jualan jelas turun karena proyek, karena orang sudah tidak mau berhenti mampir habis ngelihat macetnya itu, fokus mereka ya di jalan. Pelanggan juga agak kurang palagi macet pagi-pagi,” terangnya.

Baca Juga: Penutupan Simpang Joglo Solo: Kendaraan Berat Nekat Lewat Bikin Macet

Berbeda dengan Sunarti, Kusnadi, salah satu pedagang nasi goreng yang berjualan malam hari, mengaku dagangannya cukup laris saat proyek berlangsung. Pembelinya bukan hanya pekerja proyek, tetapi juga warga yang menonton pengerjaan proyek di Simpang Joglo.

“Lumayan laris apalagi pas masuk jam proyek jalan, ramai, yang beli biasanya ya warga, mereka juga sambil nonton pengerjaan proyek begadang sampai malam pukul 00.00 WIB,” ucapnya.

Seperti diberitakan, saat ini pelaksana proyek rel layang Joglo tahap I tengah mengerjakan pemindahan saluran air dengan memasang box culvert dan akan dilanjutkan dengan pembuatan detour track kereta api sejak 7 Juni hingga 8 Juli mendatang.

Hal itu berakibat penyempitan jalan di Simpang Joglo dan beberapa kali penutupan simpang pada malam hari hingga memicu terjadinya kemacetan arus lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya