SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SOLO—Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Surakarta memastikan stok beras tetap aman hingga di atas enam bulan ke depan. Stok beras keseluruhan sebanyak 8.800 ton per pertengahan Maret 2021.

Pemimpin Bulog Kantor Cabang Surakarta, Ninik Setyowati, mengatakan stok beras kurang lebih sebanyak 8.800 ton gabah setara beras. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Soloraya. Meskipun begitu, pihaknya terus melakukan penyerapan gabah ke para petani mengingat sejumlah wilayah telah panen.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Pada akhir Februari 2021 sejumlah daerah di Soloraya mulai panen, seperti di Sragen, Karanganyar, dan Sragen. Saat ini Bulog Surakarta terus melakukan penyerapan. Salurannya banyak, bisa melalui mitra kerja pengadaan [MKP] kami, atau pun Bulog aktif turun ke petani,” ujar dia, saat ditemui wartawan, Rabu (17/3/2021).

Ninik menjelaskan stok yang merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) ini tersebar di 9 unit gudang di wilayah kerja cabang Surakarta yang meliputi 6 kabupaten dan 1 kota.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: 10 Mata Uang Kripto Paling Populer Di Indonesia, Apa Benar Bisa Bikin Kaya Mendadak?

Di sisi lain, pengadaan atau penyerapan sebanyak 1.600 ton setara beras pada 2021 (sampai pertengahan Maret 2021). Jumlah ini dari total 2.000 ton setara beras merujuk pada kesepakatan dengan MKP.

Selain itu, pada 2021 Bulog Surakarta ditarget bisa melakukan penyerapan sebanyak 48.000 ton setara beras. Angka ini naik dari tahun sebelumnya sebanyak 38.000 ton setara beras pada 2020. Tahun lalu realisasi penyerapan atau pengadaan beras mencapai 56%.

“Kami optimistis bisa mendekati target karena musim panen tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu kami baru mulai menyerap hasil panen pada April, sementara tahun ini Februari sudah panen. Harga juga memengaruhi. Kalau harga di luar tinggi, otomatis kami tidak bisa menyerap maksimal. Sementara pada kami sesuai Harga Pembelian Pemerintah [HPP],” papar dia.

Baca Juga:Mudik Lebaran Tahun Ini Tidak Dilarang, Asal...

Baca JUga : Harga Beras

Penyerapan gabah atau beras ini sebagaimana tertera pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras.

Dalam hal ini, HPP gabah kering panen (GKP) yang telah ditetapkan, yakni di tingkat petani Rp4.200/kg dan di tingkat penggilingan Rp4.250/kg dengan kualitas GKP memiliki kadar air paling tinggi 25% dan kadar hampa/kotoran paling tinggi 10%.

Sedangkan untuk harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp 5.250/kg dan GKG di gudang Bulog 5.300/kg dengan kualitas GKG memiliki kadar air paling tinggi 14% dan kadar hampa/kotoran paling tinggi 3%.

Baca Juga: Dukung UMKM Di Sragen, Kelompok 69 KKN UNS Gelar Penyuluhan Digitalisasi Pemasaran 

Di sisi lain, harga beras di gudang Bulog Rp 8.300/kg dengan kualitas memiliki kadar air paling tinggi 14%, derajat sosoh paling sedikit 95%, butir patah paling tinggi 20%, dan butir menir paling tinggi 2%.

Sementara itu, Wakil Pemimpin Bulog Surakarta, Nanang Harianto, menambahkan jelang puasa dan Lebaran pihaknya terus menambah stok pengadaan. Hal ini baik komoditi utama beras atau pun produk lainnya, seperti gula pasir, minyak goreng, hingga daging sapi maupun kerbau.

“Stok gula pasir kami 120 ton, ini masih terus ditambah. Sementara daging sekitar 900 kg dan minyak goreng 9.600 liter,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya