SOLOPOS.COM - Ilustrasi gunting bedah. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Hasil autopsi jasad ajudan Ferdy Sambo, Nofriansyah Josua Hutabarat alias Brigadir J, membuat tim kuasa hukum kaget.

Mereka melihat kejanggalan berupa banyaknya luka dan sayatan di sekujur tubuh Brigadir J. Ditambah dengan fakta soal posisi otaknya yang berpindah ke perut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Rabu (3/8/2022), proses autopsi yang dilakukan terhadap ajudan Ferdy Sambo menggunakan teknik tertua, yaitu virchow.

Autopsi merupakan pemeriksaan tubuh mayat meliputi bagian luar maupun dalam. Tujuannya menemukan proses penyakit atau cedera untuk menemukan penyebab kematian dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah oleh pakar yang kompeten.

Buku Radiologi Forensik Cedera Kepala karya Dr dr Prijo Sidipratomo, Sp. Rad(K), M.H., menjelaskan teknik virchow merupakan metode autopsi tertua. Proses ini dimulai dengan pembukaan organ tubuh dan dikeluarkan untuk langsung diperiksa.

Baca juga : Hasil Autopsi Brigadir J: Luka di Belakang Kepala – Otak di Perut

Dengan teknik ini, kelainan yang terdapat pada setiap organ dapat segera terlihat. Namun, hubungan anatomis antar-beberapa organ yang tergolong dalam satu sistem menjadi hilang.

Jadi, teknik ini kurang baik dipakai pada teknik autopsi forensik, terutama pada kasus penembakan dengan senjata api dan penusukan dengan senjata tajam. Yang perlu dilakukan adalah menentukan saluran luka, arah, serta penetrasi yang terjadi.

Otak Pindah ke Perut

Dilansir dari sumber terpisah, investigator kematian medikolegal, Zoe-Anne Barcellos di situs Quora menjelaskan setelah selesai autopsi, sering kali organ tubuh tidak dikembalikan ke tempat semula.

“Kenapa Anda menempatkan semua organ ke abdomen setelah autopsi (bahkan otak),?” begitu pertanyaan di Quora. Zoe menjawab, semua organ termasuk otak, ditempatkan dalam tas plastik tebal bernama tas visera (jeroan).

“Dan Anda benar, itu dijahit ke dalam abdomen,” tulis Zoe di tulisannya empat tahun silam.

Abdomen adalah bagian tubuh berupa rongga perut yang berisi alat pencernaan. Bagian ini berada di antara sekat rongga badan dan pinggul.

Rongga perut dan dada jenazah sudah kosong. Tulang dada akan ditempatkan di atas dan sayatan berbentuk huruf Y akan dijahit.

Baca juga : Otak Brigadir J Pindah ke Perut, Malapraktik?

Alasan tidak menempatkan organ ke tempatnya semula adalah karena organ tersebut sudah kehilangan penopangnya sehingga bisa copot dari tempatnya. Maka, lebih baik dimasukkan ke kantong dan dijahit di perut saja.

“Tidak ada alasan untuk menempatkan setiap organ kembali ke tempat anatomisnya yang benar. Tidak ada yang menahan mereka di tempat, mereka hanya akan rontok semua di dalam [bila dipaksakan dipasang sesuai tempatnya semula],” kata Zoe.

Kemudian untuk otak, bagiannya terdiri atas 10-14 irisan. Bila dipaksakan dipasang lagi seperti semula di dalam rongga tengkorak, maka otak bisa berceceran.

Baca juga : Kuasa Hukum Brigadir J dan Putri Sambo Bertemu, Ini yang Terjadi

“Saya yakin gravitasi akan membuatnya mendorong tengkorak terpisah di belakang dan otak bersandar pada kulit kepala. Ini akan mendistorsi fitur wajah. Tidak ada gunanya, Anda tidak lagi membutuhkan otak Anda di tengkorak Anda,” kata Zoe.

Sebagai informasi, Zoe-Anne Barcellos bekerja sebagai polisi divisi K9 di Kota Reno, Nevada, Amerika Serikat. Latar belakang pendidikannya adalah Speech Communication Universitas Alaska, Fairbanks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya