SOLOPOS.COM - Panorama Gunung Merbabu. (unsplash.com)

Solopos.com, SEMARANG — Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung yang ada di Jawa Tengah (Jateng) yang cukup populer di kalangan para pendaki. Namun, untuk melakukan pendakian di Gunung Merbabu ada aturan dan larangan yang wajib dicermati oleh para pendaki. Apa saja larangan yang harus dihindari oleh pendaki di Gunung Merbabu?

Gunung Merbabu yang memiliki ketinggian 3.145 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini merupakan gunung api yang bertipe strato dan masih aktif, meski pun sudah lama tidak menunjukkan aktivitas vulkanologi.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Dikutip dari Wikipedia.org, Gunung Merbabu pernah meletus pada 1560 dan 1797. Meski demikian, hingga kini belum diketahui catatan terkait letusan Gunung Merbabu tersebut.

Sementara di kalangan pendaki, Gunung Merbabu terbilang cukup populer. Hal ini dikarenakan medan pendakian Gunung Merbabu tidak terlalu berat. Kondisi itu pun menjadikan Gunung Merbabu sebagai destinasi favorit pendaki, terutama yang masih bertaraf pemula.

Meski demikian, pendakian di Gunung Merbabu juga memiliki potensi bahaya yang harus diperhatikan pendaki. Potensi bahaya itu antara lain udar dingin, kabut tebal, hutan lebat namun homogen, serta ketiadaan sumber air. Selain itu, penghormatan terhadap tradisi warga setempat pun juga harus diperhatikan oleh para pendaki agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Tidur Sejak Abad ke-16, Apakah Gunung Merbabu Masih Aktif?

Nah, berikut larangan yang wajib dihindari atau tidak boleh dilakukan pendaki di Gunung Merbabu, baik berdasarkan mitos maupun fakta yang bersumber dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu di laman tngunungmerbabu.org :

1. Wajib lapor atau meminta izin petugas Taman Nasional Gunung Merbabu

Setiap pendaki yang ingin melakukan pendakian di Gunung Merbabu hendaknya meminta izin atau mengurus pendaftaran kepada Taman Nasional Gunung Merbabu tiga hari sebelum pendakian.

Hal ini dilakukan agar keberadaan kita saat melakukan pendakian turut diawasi oleh petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. Sehingga, jika terjadi sesuatu atau hal-hal yang tidak diinginkan selama pendakian, petugas bisa segera mengambil tindakan.

2. Berjalan di luar jalur, membuat jalur baru, atau membuat jalur pintas.

Terdapat lima jalur resmi pendakian di Gunung Merbabu. Kelima jalur itu yakni Selo, Tekelan, Cuntel, Wekas, dan Suwanting.

Para pendaki pun hendaknya mengikuti jalur pendakian yang telah disediakan. Jalur-jalur itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan pendaki. Dengan demikian, pendaki dilarang membuat jalur baru atau mengambil jalur pintas untuk sampai ke puncak.

Baca juga: 5 Mitos Gunung Merbabu: Macan Loreng – Setan Gendong

3. Merusak, menebang pohon maupun memindahkan benda-benda yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.

Pendaki sudah sewajibnya menjaga alam yang ada di Gunung Merbabu. Perbuatan merusak atau menebang pohon di Gunung Merbabu pun tidak diperbolehkan dan berpotensi melanggar hukum.

4. Mengambil, memindahkan, atau membawa tumbuhan maupun satwa liar yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.

5. Membuang sampah sembarangan, seperti puntung rokok, membuat api dari kayu untuk memasak atau membuat api unggun sepanjang jalur pendakian.

6. Membawa alat-alat yang berpotensi mencemarkan kawasan seperti petasan, sabun, pasta gigi, cat, spidol, pilox, dan lain-lain. Hal ini guna meminimalisasi terjadinya vandalisme.

7. Membawa minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang

8. Menyalakan atau berkomunikasi menggunakan handphone saat badai, hujan deras, maupun badai petir.

Baca juga: Ini Dia 5 Gunung di Jawa Tengah yang Cocok untuk Pendaki Pemula

Selain larangan tersebut, ada juga pantangan yang dipercaya yang dipercaya warga sekitar atau mitos yang harus dihindari saat mendaki di Gunung Merbabu. Larangan itu antara lain tidak boleh menggunakan baju berwarna hijau dan merah, dilarang mengeluh saat melewati jalur atau medan yang berat, dan membawa barang-barang berupa jimat karena bisa mengundang mahkluk halus.

Nah, demikian larangan yang tidak boleh dilakukan selama mendaki di Gunung Merbabu. Sebagai warga yang ingin menikmati keindahan alam melalui pendakian gunung sudah seharusnya kita mematuhi larangan itu, baik yang berasal dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, maupun mitos yang selama ini dipercaya masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya