SOLOPOS.COM - Para pimpinan perguruan silat di Sragen bersama Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama bergandengan tangan dalam forum silaturahmi di Hotel Front One Sragen, Rabu (8/6/2022) malam. (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, bersilaturahmi dengan para pimpinan perguruan pencak silat se-Sragen di Hotel Front One Sragen, Rabu (8/6/2022) malam. Pertemuan itu bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Sragen.

Pertemuan itu dihadiri Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sragen, Suprapto dan pimpinan 17 perguruan pencak silat di Sragen. Sebagai pejabat baru, Kapolres mengenalkan diri dalam forum itu. Ia  meminta dukungan kepada seluruh peguruan pencak silat untuk menciptakan kondusivitas daerah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, pimpinan perguruan pencak silat menjadi tokoh kunci. Apabila antar-pimpinan perguruan sillat rukun maka anggota di bawah juga rukun. Seandainya ada gesekan antar-anggota perguruan, bisa diselesaikan bersama.

Adanya Forum Komunikasi Perguruan Pencak Silat (FKPPS) Sragen menjadi sarana komunikasi yang cukup efektif antarperguruan pencak silat.

Baca Juga: Kronologi Bentrok Antar Perguruan Silat di Madiun, Pecah di 2 Titik

Ketua FKPPS Sragen, Heru Agus Santoso, mengungkapkan setiap ada gesekan di tingkat kecamatan langsung dilaporkan ke FKPPS sehingga langsung bisa diredam. Kasus terkini yang berpotensi menimbulkan kerusuhan adalah perusakan tugu pencak silat di Bantar,  Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Sragen, pada Selasa (7/6/2022) lalu.

Sebelum itu, ujar Heru, juga ada beredar video di Bantar yang merugikan salah satu perguruan pencak silat.

“Kasus video sudah diselesaikan beberapa waktu lalu di Kecamatan Karangmalang dan yang bersangkutan minta maaf. Dua hari lalu ada perusakan tugu di Bantar juga. FKPPS Kecamatan Karangmalang sudah mengumpulkan seluruh perguruan pencak silat di Karangmalang dan bersepakat untuk memperbaiki secara bersama-sama tugu milik perguruan pencak silat yang rusak,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga: Gegara Hoaks, 2 Kelompok Perguruan Silat Nyaris Bentrok di Boyolali

Heru melihat para pengurus perguruan pencak silat di Sragen sudah semakin dewasa dalam menyikapi gesekan-gesekan di bawah. Anggota peguruan silat tidak sampai terprovokasi dengan adanya perusakan tugu itu.

“Kami tidak berburuk sangka dengan perguruan lain, bisa saja ada pihak ketiga yang ingin membuat situasi tidak kondusif. Untuk pemasangan MMT ucapan pun dilakukan bersama-sama. Kalau di MMT ada tujuh logo perguruan kemudian MMT itu disobek berarti ada pihak ke delapan yang ingin buat masalah,” ujarnya.

Lebih jauh FKPPS rutin berkomunikasi dengan aparat kepolisian. Termasuk dalam silaturahmi dengan Kapolres tadi malam. “Selama ini kami selalu berkoordinasi dengan Kasatintel Polres Sragen, Pasi Intel Kodim, dan Kesbangpol untuk menjaga kondusivitas daerah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya