SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto (kanan), berbincang dengan pedagang saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Klewer, Solo, Rabu (5/5/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Wakil Ketua DPRD Solo dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Sugeng Riyanto, menemukan sejumlah masalah yang membuat kondisi Pasar Klewer Solo memprihatinkan saat inspeksi mendadak, Rabu (5/5/2021).

Salah satu masalah tersebut adalah keberadaan pedagang di luar area pasar yang membuat para pembeli memilih tidak masuk area pasar. Akibatnya, kondisi di dalam pasar sepi pembeli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada banyak persoalan saya tangkap. Salah satunya pengunjung yang semestinya masuk Klewer sudah diadang pedagang-pedagang di luar pasar,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga: Waduh! Legislator DPRD Solo Sebut Pasar Klewer Memprihatinkan Dan Terancam Mati

Terkait masalah pedagang yang berjualan di luar area Pasar Klewer, Solo, Sugeng tidak adanya langkah sistematis dari Pemkot untuk menyelesaikannya. Masalah pedagang di luar pasar itu sudah berlangsung bertahun-tahun.

Pemkot melalui Satpol PP sebenarnya juga sudah berkali-kali melakukan pemantauan dan razia dan beberapa kali pula memberi sanksi kepada pedagang itu. Namun, hingga kini masalah itu belum juga tuntas.

"Kegiatan penertiban pedagang yang dilakukan Satpol PP Solo bersama instansi terkait belum efektif. Kalau seperti ini Klewer tinggal menunggu ajal saja," ujar Sugeng.

Baca Juga: 7 KA Ini Siap Melayani Perjalanan Mendesak Dari Solo Selama Larangan Mudik

Kondisi Bangunan

Masalah lain yang membuat Pasar Klewer Solo lesu, menurut Sugeng, terkait kondisi bangunan terutama di sisi utara dan selatan. Setiap turun hujan, tempias air masuk ke dalam gedung dan membasahi kios.

Para pedagang juga mengeluhkan sinyal Internet di dalam pasar yang ternyata lemah sehingga mereka kesulitan berjualan online. "Semestinya Dinas Kominfo kan bisa tampil berperan di sini, membantu sinyal agar bisa dimanfaatkan,” kata Sugeng.

Sebagaimana diinformasikan, momentum Ramadan atau menjelang Lebaran mestinya menjadi masa panen bagi para pedagang Pasar Klewer. Penjualan kain dan pakaian jadi biasanya akan meningkat tajam menjelang Lebaran.

Baca Juga: Solo Ternyata Punya Linmas Pariwisata Loh, Apa Saja Tugasnya?

Namun, menjelang Lebaran tahun ini, kondisinya berbanding terbalik. Bukannya ramai pembeli, dagangan mereka justru jarang laku. Masalah di Pasar Klewer Solo yang merupakan pasar kain terbesar di Jawa Tengah ini sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Sejumlah pedagang di lantai atas pasar tersebut mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi itu.

“Satu kata dari saya, prihatin. Saya dari kantor menuju ke sini membayangkan akan menyaksikan istilahnya bagi petani itu panen raya, momentum sepekan sebelum Lebaran. Tapi saya masih bertemu ibu-ibu sembilan hari belum laku,” terang Sugeng Riyanto.

Politikus PKS itu mengatakan berdasarkan sidak yang ia lakukan bersama rekannya dari Fraksi PKS Abdul Ghofar Ismail dan pengurus Himpunan Pedagang Pasar Klewer, itu ada pedagang yang hanya bisa jual satu potong baju dalam sepekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya