SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Komisi III DPRD Solo melakukan sidak ke lahan eks HP 16 di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Senin (26/7/2021). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Rombongan legislator Komisi III DPRD Solo menemukan potensi masalah saat inspeksi mendadak atau sidak di lahan hak pakai 00001 yang sebelumnya HP 16 Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon.

Temuan itu terkait belum adanya rencana pembuatan sumur resapan di kawasan yang akan dibangun 569 unit rumah warga tersebut. Komisi III DPRD Solo akan mengusulkan agar pembuatan sumur resapan masuk APBD Solo 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sepertinya ini di DED agak kelupaan sedikit, tidak ada sumur resapan. Nanti akan kami susulkan di APBD 2022 yang segera dibahas, agar dibuatkan sumur resapan. Karena ini penting. Dengan luas segini tidak ada resapannya nanti jadi masalah,” tutur Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, seusai sidak, Senin (26/7/2021).

Baca Juga: 8 Lowongan Rekrutmen CPNS Solo Ini Minim Pelamar Lho, Minat?

Ekspedisi Mudik 2024

Politikus PDIP yang ikut sidak itu menilai keberadaan beberapa sumur resapan sangat penting mengingat lahan eks HP 16 Solo yang sangat luas dengan rencana pembangunan 569 rumah.

Selain sumur resapan, Sukasno mendorong untuk dibuatnya lubang-lubang biopori sebagai titik tangkapan air, sehingga tidak terjadi genangan di kawasan itu saat penghujan.

“Lahan eks HP 16 Mojo ini kan daerahnya rendah, sehingga berpotensi terjadi genangan saat musim penghujan. Selain itu daerah permukiman ini bisa menjadi sangat panas hawanya. Sumur resapan dan biopori bisa untuk menyimpan air hujan dan menjadi tambahan cadangan air tanah,” terang politikus senior itu.

Baca Juga: Kasus Pengancaman Nakes RSUD Ngipang Solo Berlanjut, Polisi Panggil Terduga Pelaku

Program 100-0-100

Sukasno menjelaskan di lahan eks HP 16 Solo beberapa waktu terakhir sedang dibangun 253 unit rumah untuk warga. Pembangunan 253 rumah tersebut ditargetkan rampung Oktober 2021. Pembangunan itu merupakan tahap I dari keseluruhan program pembangunan 569 unit rumah dengan sistem tahun jamak.

“Kedatangan kami untuk melihat pengerjaan program pembangunan 569 rumah dengan sistem multiyears, dua tahun. Tahap awal ini sedang dibangun 253 rumah yang ditargetkan selesai Oktober. Pembangunan rumah-rumah itu sebagai bagian untuk menyelesaikan program 100-0-100 di Solo,” sambung Sukasno mengenai sidak di lahan eks HP 16 Solo itu.

Baca Juga: Perempuan Pengusaha Serengan Solo Raup Belasan Juta Rupiah Dari Bisnis Kain Tenun Lurik

Sebelum dibangun, kawasan lahan eks HP 16 Mojo merupakan daerah padat dan kumuh. Pada akhir kepemimpinan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo disepakati untuk membangun kawasan itu menjadi daerah pemukiman yang sehat. “Nanti mestinya kebijakan ini akan dilanjutkan Wali Kota dan Wawali yang sekarang,” harapnya.

Dari kunjungan lapangan itu Sukasno juga menemukan belum adanya desain ruang terbuka hijau (RTH) di DED pembangunan kawasan perumahan di lahan eks HP 16 Mojo. Hal itu menurutnya sebagai salah satu kekurangcermatan dalam penyusunan DED.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya