SOLOPOS.COM - Diskusi online tentang TV Digital Menuju Pers Masa Depan pada Senin 14 Februari 2022 yang diselenggarakan tim komunikasi dan edukasi publik Kementerian Komunikasi dan Informatika. (siarandigital.kominfo.go.id/Wienda Parwitasari)

Solopos.com, WONOGIRI — Siaran televisi (TV) digital terestrial free to air (tidak berbayar) belum tersedia di Kabupaten Wonogiri pada tahun ini. Kabupaten Wonogiri tidak terdaftar dalam tiga tahap migrasi siaran TV analog ke TV digital yang diselenggarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Diketahui, Kemkominfo akan menghentikan siaran TV analog atau analog switch off (AOS) dan beralih ke siaran TV digital di Indonesia. Proses migrasi siaran TV analog ke TV digital dilaksanankan dalam tiga tahap. Tahap I pada 30 April 2022 di 166 kabupaten/kota. Tahap II pada 25 Agustus 2022 di 110 kabupaten/kota. Tahap III pada 2 November 2022 di 63 kabupaten/kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Wonogiri, Heru Nur Iswantoro, mengatakan saat ini sinyal TV digital terestrial di Wonogiri belum tersedia. Wonogiri tidak termasuk kabupaten/kota yang melaksanakan migrasi siaran TV analog ke TV digital. Penyebabnya belum ada tower pemancar sinyal TV digital di Wonogiri.

“Siaran TV terestial belum masuk di Wonogiri. Tapi nanti bisa jadi bareng dengan Kabupaten Sukoharjo [migrasinya],” kata Heru saat ditemui Solopos.com, Kamis (12/5/2022)

Kelak, pemerintah pusat akan memfasilitasi infrastruktur siaran TV digital terestrial bagi Kabupaten/kota yang tidak termasuk dalam tiga tahap migrasi tersebut. Tapi ia belum tahu kapan hal itu akan terealisasi.

Baca Juga: Sulit Tangkap Sinyal TV Secara Normal, Segini Biaya Warga Wonogiri Pasang Parabola

Kondisi Geografis

Lebih lanjut, Heru, menjelaskan penyebab lain sinyal TV digital terestrial tidak tersedia di Wonogiri. Menurutnya kondisi geografis Wonogiri yang berbukit-bukit menyebabkan sinyal TV digital terestrial terhalangi dan tidak dapat menyebar di Wonogiri. Hal itu pula yang menyebabkan perusahaan televisi belum membangun tower pemancar sinyal TV digital di Wonogiri.

“Tapi kami tetap membantu menyosialisasikan ASO itu. Tujuannya agar ketika pemerintah benar-benar memberhentikan siaran TV analog, masyarakat tidak kaget. Meskipun masyarakat Wonogiri banyak yang menggunakan parabola dan TV kabel berbayar,” ujarnya.

Heru mengatakan Diskominfo Wonogiri tidak dilibatkan secara teknis dalam program AOS. Semua pengelolaan berada pada wewenang Kemkominfo dan perusahaan penyedia layanan TV digital.

Baca Juga: Siap-Siap Beli STB, Ini Daftar Daerah dan Tahapan Migrasi TV Analog ke Digital

Salah seorang warga Kelurahan Giripurwo, Wonogiri, Wiwin, menyampaikan selama ini ia memakai layanan TV kabel berbayar untuk menikmati siaran TV digital. Ia harus membayar sebanyak Rp25.000 per bulan.

Wiwin mengaku belum tahu soal program AOS yang sudah berlangsung sejak 30 April 2022 lalu. Bagi dia, hal itu tidak berdampak banyak pada layanan TV yang ia terima. Sebab ia sudah berlangganan TV kabel sejak lama.

“TV kabel ini kan sudah termasuk [siaran] digital. Tapi kalau ada TV digital yang gratis, ya kami mau banget daripada bayar Rp25.000 sebulan. Uang segitu lumayan kalau buat makan. Apalagi kalau keluarga miskin. Kasihan kalau harus bayar terus,” terang wanita yang bekerja sebagai penjual makanan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya