SOLOPOS.COM - Ilustrasi air bersih. (Freepik.com).

Solopos.com, SOLO – Tarif air bersih bagi pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Toya Wening atau PDAM Solo dipastikan naik mulai Januari 2023. Kenaikan tarif tersebut dilakukan setelah selama 10 tahun tidak ada kenaikan tarif.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama Perumda Air Minum Toya Wening, Agustan, di sela-sela kegiatan sosialisasi penyesuaian tarif air bersih di Swiss Belinn Saripetojo, Solo, Kamis (1/11/2022). Acara itu dihadiri oleh Manajer Regional Jawa Tengah USAID IUWASH, Jefry Budiman, serta perwakilan pemerintah kelurahan se-Kota Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam kesempatan itu, Agustan menyampaikan penyesuaian kenaikan tarif air bersih mengacu pada Peraturan Wali Kota Solo No. 27/2022 tentang Tarif Air Minum dan Kelompok Pelanggan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Solo. Dalam regulasi itu disebutkan pembayaran rekening air minum pada Januari 2023 diberlakukan penyesuaian tarif air bersih sesuai kelompok pelanggan air bersih.

“Idealnya, kenaikan tarif di Solo antara 30 persen-40 persen. Namun, Mas Wali meminta kenaikan tarif hanya lima persen. Itu pun diberlakukan secara bertahap selama 2023,” kata dia, Kamis.

Kenaikan tarif air bersih untuk semester I sebesar 2,5 persen pada Januari 2023. Kemudian, kenaikan tarif air bersih untuk semester II sebesar 2,5 persen pada Juli 2023. Penyesuaian tarif air minum ini berlaku untuk kelompok pelanggan seperti niaga satu, niaga dua, pemerintahan rumah tangga dua-empat.

Baca Juga: PDAM se-Jateng Donasi Rp207 Juta untuk Korban Gempa Cianjur, Disalurkan Besok

Sedangkan untuk kelompok rumah tangga satu, sosial umum dan sosial khusus tidak ada pemberlakukan kenaikan tarif air bersih. “Kenaikan tarif air bersih kali terakhir pada 2012. Jadi sudah 10 tahun tidak ada penyesuaian kenaikan tarif  air bersih di Kota Solo,” ujar dia.

Ada beragam faktor yang memengaruhi kenaikan tarif air bersih seperti inflasi selama periode 2012-2021 antara 3-4 persen, kenaikan tarif dasar listrik (TDL), kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) industri, dan kenaikan harga barang-barang operasional PDAM Solo.

Selama ini, manajemen Perumda Air Minum Toya Wening menerapkan efisiensi biaya pemeliharaan dan operasional untuk menekan cost pengeluaran. “Termasuk belanja investasi juga ditekan. Belanja investasi pengembangan jaringan pipa dan pengolahan air bersih cukup besar,” ujar dia.

Baca Juga: Atasi Kesulitan Air di Gentan Bulu, Dandim 0726/Sukoharjo Serahkan Sumur Pompa

Manajer Regional Jawa Tengah USAID IUWASH, Jefry Budiman, mengatakan Perumda Air Minum Toya Wening dari sisi finansial merupakan perusahaan sehat. Capaian itu diraih berkat pengelolaan manajemen administrasi dan keuangan yang dilakukan secara profesional.

Lantaran biaya operasional dan pemeliharaan naik otomatis tarif air bersih bagi pelanggan juga harus disesuaikan. Itu pun masih disesuaikan dengan pendapatan pelanggan atau masyarakat. “Sudah 10 tahun tidak ada kenaikan tarif air bersih. Ini bagian dari perluasan cakupan layanan air bersih dan sanitasi pada 2030,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya