SOLOPOS.COM - Pekerja mengencangkan baut pada Jembatan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, belum lama ini. (Instagram @dpur_surakarta)

Solopos.com, SOLO — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo tengah mengerjakan pengencangan baut di kerangka dan fondasi Jembatan Mojo di atas Sungai Bengawan Solo. Pekerjaan ini merupakan tahap awal dari perbaikan jembatan yang menghubungkan wilayah Pasar Kliwon, Solo, dengan Mojolaban, Sukoharjo, itu.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (11/8/2022), pekerjaan pengencangan baut mulai dikerjakan pada awal pekan ini. Para pekerja mengencangkan baut di kerangka jembatan bagian bawah di sisi barat dan timur jembatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka juga mengencangkan baut di fondasi jembatan. Jembatan itu memiliki panjang sekitar 225 meter dan lebar jalan sekitar 9 meter. Lebar jalan jembatan sekitar tujuh meter. Sedangkan trotoar jalan kanan dan kiri masing-masing satu meter.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, mengatakan pengencangan baut di kerangka dan fondasi jembatan merupakan tahap awal dari perbaikan Jembatan Mojo. Hal ini untuk memastikan baut kerangka jembatan berfungsi secara maksimal.

“Ada pekerjaan pengencangan baut kerangka dan fondasi jembatan. Petugas mengecek kondisi baut di setiap sisi di jembatan. Apakah ada yang terlepas atau kendur. Nah, ini harus dikencangkan kembali sebelum pekerjaan perbaikan jembatan dimulai,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: Jembatan Mojo Solo Direhab, Jembatan Bacem Siap-Siap Tambah Padat!

Joko menyebut terus berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana perbaikan Jembatan Mojo. Ia ingin memastikan waktu pekerjaan perbaikan jembatan tersebut.

Bantalan Karet

Jembatan Mojo di Pasar Kliwon, Solo, didesain dengan bantalan karet alias elastomer. Sehingga jembatan bakal bergoyang ketika dilewati kendaraan bertonase tinggi. Bantalan itu berfungsi meredam getaran dan menjaga konstruksi kerangka besi jembatan.

Jembatan itu tidak akan ditutup total selama proses perbaikan jembatan. Pengerjaan perbaikan jembatan itu menerapkan sistem lantai panel ortotropik baja. “Pengerjaan dilakukan secara bergantian [per lajur] sehingga masih bisa dilewati pengguna jalan terutama sepeda motor,” ujarnya.

Baca Juga: Sudah Dimulai, Kontraktor Ungkap Skenario Pengerjaan Jembatan Mojo Solo

Jembatan Mojo menjadi akses utama warga Kota Solo menuju Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, maupun sebaliknya. Banyak warga Kota Solo yang beraktivitas ke wilayah Mojolaban. Begitu pula, warga Mojolaban terutama para perajin karak di Desa Gadingan kerap melewati jembatan itu untuk memasok barang dagangan ke pasar tradisional Kota Solo.

Berdasarkan catatan Solopos.com, linimasa rehab Jembatan Mojo dimulai dengan pemesanan material pelat baja ortotropik pada 27 Juni sampai 24 Juli 2022. Selanjutnya, proses fabrikasi pelat baja ortotropik dilakukan mulai 25 Juli hingga 25 September 2022.

Tahapan selanjutnya mulai 5 September 2022 sampai 6 November 2022 adalah pembongkaran pelat lantai jembatan eksisting (lama). Prosesnya dapat dipercepat dengan memulai pembongkaran pada pertengahan Agustus sampai akhir Oktober.

Baca Juga: Rehab Jembatan Mojo, Dishub Solo Siapkan Penutupan Jalan Setengah-Total

Penutupan

Berikutnya, penutupan satu lajur jembatan dan memfungsikan satu lajur lain jembatan hanya untuk kendaraan roda dua. Pada saat itu juga dilakukan tahapan pengiriman baja dari fabrikator.

Tahap selanjutnya, pemasangan baja stringer dan pelat baja ortotropik Jembatan Mojo Solo. Lalu, pelapisan perkerasan aspal lantai jembatan. Adapun jenis kendaraan yang bisa melalui Jembatan Mojo Solo pada saat pembangunan adalah sepeda motor untuk sementara. Kebijakan tersebut akan dievaluasi dengan melihat perkembangan.

Titik pengalihan arus selama pembangunan Jembatan Mojo Solo dimulai dari simpang terdekat, yakni di Baturono dan Tugu Bekonang, Sukoharjo. Jembatan Mojo Solo diharapkan selesai dan bisa dilalui kembali seperti semula pada akhir November 2022.

Baca Juga: Waduh! 5 Jembatan Solo Ini Rawan Rusak Jika Jurug-Mojo Digarap Bareng

“Saya berharap, jembatan hanya ditutup separuh. Pengguna jalan tetap bisa melewati jembatan kendati harus berjalan pelan-pelan,” timpal seorang warga Kelurahan Mojo, Sanusi, saat ditemui Solopos.com, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya