SOLOPOS.COM - Warga Boyolali mengantre membeli Pertamax atau Pertalite di SPBU Kridanggo, Boyolali, pada Kamis (31/3/2022). Pertamax diwacanakan akan naik per Jumat (1/4/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, JAKARTA–Pemerintah segera menaikkan harga Pertalite dan Solar. Hal itu sebagai langkah strategis pemerintah dalam menghadapi dampak kenaikan harga minyak mentah dunia.

Baca Juga: Petani-UMKM Sragen Boleh Beli Pertalite Pakai Jeriken, Ini Syaratnya

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dalam [strategi) jangka menengah dan panjang, penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti (kendaraan listrik, bahan bakar gas, bioetanol, maupun BioCNG),” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Arifin menjelaskan ketegangan geopolitik global yang terbaik saat ini telah menyebabkan harga minyak mentah dunia melambung tinggi yang menyebabkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) Maret 2022 mencapai US$98,4 per barel.

Menurut dia, angka ICP ini jauh di atas asumsi APBN yang hanya mengasumsikan sebesar US$63 dolar AS per barel.

“Adapun rata-rata crude price Aramco untuk elpiji telah mencapai 839,6 dolar AS per metrik ton di mana asumsi awal kami pada 2022 US$569 per metrik ton,” jelas Arifin.

Baca Juga: Sopir Truk Mumet Beli Solar Dibatasi dan Stok Kadang Habis

Selain menyesuaikan harga Pertalite dan Solar, pemerintah telah menyiapkan strategi jangka pendek untuk menambah kuota dua jenis BBM bersubsidi tersebut agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pemerintah berencana menambah kuota Pertalite sebanyak 5,45 juta kiloliter menjadi 28,50 juta kiloliter karena kelebihan kuota realisasi penyaluran sebesar 14 persen pada periode Januari sampai Maret 2022.

Sedangkan, kuota solar diusulkan bertambah sebanyak 2,28 juta kiloliter menjadi 17,39 juta kiloliter. Pemerintah menambah kuota solar subsidi karena BBM jenis ini juga mengalami kelebihan kuota realisasi penyaluran sebanyak 9,49% periode Januari sampai Maret 2022 akibat peningkatan aktivitas pertambangan dan perkebunan karena harga komoditas global yang naik.

Pada APBN 2022, volume kuota Pertalite sebanyak 23,05 juta kiloliter dengan angka realisasi 6,48 juta kiloliter sampai dengan 2 April 2022, sehingga menyisakan kuota Pertalite sebanyak 16,57 juta kiloliter. Adapun volume kuota Solar subsidi sebanyak 15,10 juta kiloliter dengan realisasi penyaluran mencapai 4,08 juta kiloliter dan menyisakan kuota sebanyak 11,02 juta kiloliter.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya