Solopos.com, SOLO — Migrasi TV analog ke digital sudah di depan mata. Salah satu komponen yang diperlukan agar televisi di rumah bisa menangkap siaran TV adalah perangkat set top box (STB) atau kerap juga disebut dekoder.
STB adalah komponen penting dalam migrasi siaran TV dari analog ke digital. Dengan STB, masyarakat bisa menonton televisi siaran digital yang kualitasnya lebih baik dari analog.
Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade
STB menjadikan pesawat televisi analog bisa membaca sinyal digital yang ditangkap antena. Sebagaimana dikutip dari laman indonesia.go.id, Sabtu (5/6/2021), saat ini proses migrasi siaran TV analog ke digital sudah dilakukan.
Baca Juga: Ada Mural di Tengah Ladang di Karanganyar, Seniman Ini Aktor di Belakangnya
Tahap satu penghentian siaran analog atau analog switch off (ASO) dijadwalkan paling lambat 17 Agustus 2021. Layanan analog mulai dimatikan dan bermigrasi ke digital.
Di tahap satu, layanan yang dimatikan di sebagian wilayah Aceh (Kab. Aceh Besar, Kota Banda Aceh), Kepulauan Riau (Kab. Bintan, Kab. Karimun, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang), Banten (Kab. Serang, Kota Cilegon, Kota Serang), Kalimantan Timur (Kab. Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kota Bontang), Kalimantan Utara (Kab. Bulungan, Kota Tarakan, Kab. Nunukan).
Sementara tahap kedua akan dilakukan pada 31 Desember 2021. Pulau Jawa sebagian besar dijadwalkan masuk ASO tahap kedua. Sedangkan tahap ketiga hingga kelima dijadwalkan di 2022. Begitu seterusnya secara bertahap dilakukan migrasi TV analog ke digital.
Baca Juga: Ridwal Kamil Sarapan Bareng Airlangga Hartarto, Bahas Apa Ya?
Sekalipun teknologi penyiarannya digital, televisi lama yang analog tetap bisa digunakan. Cukup menambahkan STB. Harga STB cukup terjangkau di kisaran ratusan ribu rupiah.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
