SOLOPOS.COM - Pelari Indonesia Putri Aulia berteriak seusai mencapai garis finis pada nomor lari 200 meter T13 putri ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/8/2022). Putri Aulia menyumbangkan emas setelah menjadi yang tercepat mencapai garis finis dengan catatan waktu 26,65 detik. (Antara/Mohammad Ayudha)

Solopos.com, SOLO – Spesialis lari jarak pendek Indonesia, Putri Aulia ingin memberikan kenangan manis di penampilan terakhirnya pada ASEAN Para Games (APG). Setelah multievent olahraga disabilitas terbesar se-Asia Tenggara 2022 ini selesai digelar, Putri memutuskan akan gantung sepatu untuk memulai program kehamilan.

Dua medali emas sudah dihasilkannya dari ajang ini, lewat nomor 100 meter dan 200 meter T13 atau kerusakan pengelihatan. Pada dua nomor tersebut, Putri sukses mengalahkan juniornya Ni Wayan Ayu Alvina.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terbaru di 200 meter yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Selasa (2/8/2022), istri dari Nur Ferry Pradana tersebut mencatatkan waktu 26,65 detik untuk finish terdepan. Selisih 02,77 detik dari Wayan.

“Perasaannya senang, apalagi ini ASEAN Para Games terakhir saya. Ini APG kedua bagi saya setelah Malaysia. Jadi setelah Filipina dan Vietnam ditunggu-tunggu tidak jadi digelar, akhirnya saya bisa menyelesaikannya dengan manis di Indonesia sebagai yang terakhir,” kata dia.

Hasil ini pun sudah sesuai targetnya. Tinggal dua nomor lagi yang menjadi fokus terakhirnya yakni di nomor lompat jauh dan estafet 4×100 meter. Di nomor tersebut, dirinya mengaku juga optimis bisa menghasilkan medali emas.

“Ya berusaha keras saja agar bisa medali emas lagi di nomor lompat jauh, Rabu (3/8/2022) ini dan estafet 4x100m . Kan sudah latihan panas-panasan, bagaimana pun harus tetap optimis. Apalagi kita ini tuan rumah,” ucap Putri.

Baca Juga: Tim Blind Judo Indonesia Panen Emas APG 2022 di Hari Pertama Laga

Pada dua perlombaan yang diikutinya, Putri memang hanya melawan Wayan saja, setelah dua pesaing lainnya asal Laos dan Thailand sejak 100 meter kemarin memutuskan untuk pindah kelas klasifikasi di menit akhir sebelum perlombaan di mulai. Dari nomor itu, maka berdampak pada nomor lainnya yang kemudian hanya diikuti oleh dua pelari ini saja.

“Medali tetap dihitung meski kita hanya dua pelari, karena ini pengecualian. Tapi yang dihitung hanya medali emas saja, karena dua negara lainnya sama seperti di 100 meter kemarin pindah klasifikasi,” kata dia.

Baca Juga: Keputusan Cemerlang Rani Puji Astuti Berbuah Manis di APG

Menurut Putri, halangan untuk bisa mendapatkan dua emas terakhir justru datang dari dirinya sendiri. Ya, cedera menjadi konsen utamanya. Karena semenjak pulang dari paralimpik Tokyo dirinya mengaku sering mendapatkan cedera.

“Cedera memang jadi tantangan utama. Soalnya semenjak pulang dari Tokyo, hampir dua bulan saya mengalami cidera. Pokoknya kita berusaha, karena bagaimana pun harus tetap optimis. Ditambah ada keluarga yang mendukung baik nonton di sini langsung dan di rumah, jadi tambah semangat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya