SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan perawatan di jalur kereta api wilayah Daops VII Madiun, Rabu (10/11/2021). (Istimewa/PT KAI)

Solopos.com, MADIUN — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VII Madiun menyiagakan tim reaksi cepat Flying Gank untuk menjaga keandalan perjalanan kereta api selama 24 jam.

Manajer Humas PT KAI Daops VII Madiun, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan tim reaksi cepat Flying Gank untuk menjaga keandalan perjalanan kereta api. Tim itu akan memeriksa jalur KA secara rutin. Pemeriksaan rutin untuk mengantisipasi gangguan alam, meminimalisir risiko, dan mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu operasional KA terdampak cuaca ekstrim.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Tenaga Flying Gank disiagakan 24 jam apabila terjadi rintang jalan ataupun peristiwa luar biasa hebat,” jelas Ixfan.

Baca Juga : Hendak Antar Anak Sekolah, Terduga Teroris di Gresik Diciduk Densus 88

Selain tim reaksi cepat, PT KAI Daops VII Madiun juga menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di 13 lokasi. AMUS penting bagi keselamatan perjalanan kereta api saat banjir, tanah ambles, dan tanah longsor di sepanjang jalur kereta api. Ixfan mengatakan persiapan AMUS karena memasuki musim penghujan.

Selain itu, persiapan AMUS sebagai upaya mengedepankan keselamatan untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang lancar dan terkendali. Apalagi, kata dia, intensitas hujan di Madiun tinggi beberapa waktu terakhir.

Ixfan menuturkan AMUS, seperti batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi untuk jembatan, alat penambat rel, dan alat siaga lainnya. “AMUS disiapkan di 13 titik wilayah Daops VII Madiun. Seperti, Stasiun Walikukun, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Bagor, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Sumobito, Kediri, Tulungagung, dan Blitar,” kata Ixfan, Rabu (10/11/2021).

Baca Juga : Polres Madiun Bekuk Kentrung saat Ambil Kresek di Selokan, Ternyata…

Ixfan menyampaikan titik rawan banjir yang memiliki potensi luapan air, yaitu BH 134 Km 212+972 antara Stasiun Walikukun-Kedungbanteng, BH 80 Km 193+142 antara Stasiun Ngawi-Kedunggalar, BH 444 Km 166+459 antara Stasiun Madiun-Magetan.

Selain itu, BH 340 Km 136+380 antara Stasiun Bagor-Saradan, BH 289 Km 109+718 antara Stasiun Baron-Sukomoro, BH 255A Km 93+820 antara Stasiun Sembung-Kertosono, BH 630 Km 183+84 antara Stasiun Ngadiluwih-Kediri.

Lokasi lain, yakni BH 613 Km 173+572 antara Stasiun Kras-Ngadiluwih, BH 537 Km 133+723 antara Stasiun Blitar-Rejotangan, BH 443 Km 107+933 antara Stasiun Garun-Talun, BH 452 Km 109+491 antara Stasiun Garun-Talun, BH 457 Km 110+480 antara Stasiun Garun-Talun, dan BH 490 Km 116+203 antara Stasiun Garun-Talun.

Baca Juga : Kendarai Motor, Pelajar 12 Tahun Meninggal dalam Kecelakaan di Ponorogo

PT KAI Daops VII Madiun juga melakukan upaya lain, yakni menebang pohon berisiko tumbang di beberapa wilayah, mengecek, membersihkan, dan melakukan normalisasi saluran air di area jalur KA wilayah Daops VII Madiun. “Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang selamat, aman, nyaman, dan sehat bagi pelanggan kami,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya