SOLOPOS.COM - Seorang anggota Satgas BPBD Sragen mengangkat sejumlah pelampung saat ada pemeriksaan perlengkapan siaga bencana alam di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Senin (26/10/2020). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Musim hujan telah tiba. Bencana hidrometeorologi mulai terjadi di sejumlah daerah. Dari situ, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen bersiap siaga mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin datang.

Setiap pemerintah daerah diminta mempersiapkan bahan-bahan untuk kebutuhan penanganan banjir dan longsor. Antisipasi bencana hidrometeorologi tersebut sempat dirapatkan di Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) di Semarang pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala DPUPR Sragen, Marija, menyiapkan dua langkah untuk antisipasi bencana hidrometeorologi di Sragen. PertamaDPUPR menginventarisasi aset sumber daya air, seperti embung, saluran irigasi, dan bangunan pembagi air yang merupakan aset DPUPR. Inventarisasi itu meliputi pengecekan kondisi aset sumber daya air itu dan dipastikan tidak ada sampah atau lumpur yang menyumbat.

Baca Juga: Honda Revo Hantam Beat di Sambirejo Sragen, 1 Meninggal 2 Luka-Luka

“Kedua, kami menerjunkan Tim Unit Reaksi Cepat [URC] DPUPR. Baik yang menangani jalan dan Tim URC Sumber Daya Air terus siaga dengan alat beratnya. Bila sewaktu-waktu dibutuhkan, mereka bisa cepat gerak. Untuk bahan banjiran, seperti kawat bronjong sudah disiapkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Kami tinggal mengajukan ke balai besar bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Kami tidak memiliki anggaran tanggap darurat, yang punya anggaran itu BPBD,” ujarnya.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sragen, Danang Hermawan, menyampaikan setiap daerah memang diminta mempersiapkan bahan kebutuhan penanganan banjir dan longsor akibat banjir.

Dia menyatakan BPBD sudah membuat surat imbauan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, pemangku wilayah setempat dalam hal ini camat dan jajarannya, sukarelawan, dan masyarakat tentang kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: Ini Identitas Korban Meninggal dan Luka “Adu Banteng” Revo vs Beat

“Kami juga berkoordinasi dengan sukarelawan di Sragen. Setiap organisasi mewakilkan dua orang untuk membahasa persiapan menghadapi musim penghujan. Pertemuan itu dikemas dengan kegiatan wedangan bareng yang juga dihadiri dari Basarnas Solo,” ujarnya.

Dia menerangkan semua unsur terkait diminta meningkatkan koordinasi dan memantau daerah masing-masing, terutama yang rawan terhadap bencana hidrometeorologi. Dia mengatakan mereka juga diminta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta peralatan yang akan dibutuhkan dalam penanganan bencana.

“Daerah yang dimaksud itu, BPBD dan DPUPR se-Soloraya. Bahan banjiran itu berupa kawat beronjong, sand bag, pasir, batu, dan seterusnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya