SOLOPOS.COM - M. Shulton Fajar (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO - Gelandang Persis Solo, Shulton Fajar, bisa dibilang adalah pemain yang hobi gonta-ganti nomor punggung. Sejak 2017, dia telah empat kali berganti nomor kostum seiring kepindahannya ke sejumlah klub.

Nomor punggung 44 yang dikenakan Shulton Fajar di Persis Solo pun hanya bertahan semusim. Tahun ini pemain asal Malang itu secara mengejutkan memilih nomor punggung sembilan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

3 Terminal Bus Dan Angkutan Sukoharjo Disemprot Disinfektan

“Tahun 2017, saya pakai nomor 87 di Persatu Tuban. Setahun kemudian saya pilih nomor 88 saat berada di PSIM Jogja. Musim ini saya akhirnya pakai nomor sembilan, meninggalkan nomor 44 yang saya pakai di Persis musim lalu,” ujar Shulton saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

Pemilihan nomor sembilan tentu cukup unik mengingat Shulton berposisi sebagai gelandang tengah. Di dunia sepak bola, nomor sembilan lazim menjadi incaran para penyerang. Namun selepas Dimas Galih hijrah ke PSS Sleman musim ini, ternyata tak ada striker Persis yang berniat mewarisi nomor sembilan milik Dimas.

M. Isa konsisten memakai nomor 11, demikian halnya Tri Handoko yang kembali mendapatkan nomor 10 di Laskar Sambernyawa. Adapun dua striker anyar yakni Sansan Fauzi dan Rishadi Fauzi justru memilih nomor tak lazim yakni 89 dan 96. “Karena enggak ada yang pakai, ya sudah saya ambil saja,” ujar Shulton.

Keluarga Almarhumah Pasien Positif Corona Wonogiri Dikarantina Mandiri

Usut punya usut, nomor sembilan ternyata menjadi nomor punggung idaman Shulton sejak kecil. Nomor sembilan adalah penanda kali pertama dia menekuni olahraga sepak bola di SSB AMS Kepanjen sekitar tahun 2004.

Saat itu Shulton Fajar masih berada di bangku kelas IV SD. Meski posisinya sebagai gelandang, pelatih SSB membolehkan Shulton memakai nomor punggung keramat tersebut. “Seperti nostalgia masa kecil,” ujar Shulton tentang nomor punggungnya musim ini.

64 Warga Diduga Kontak Pasien Positif Corona Wonogiri yang Meninggal

Ingin Beruntung

Pemain kelahiran 4 Februari 1994 itu berharap angka sembilan dapat menjadi keberuntungan baginya. Diketahui, Shulton sempat ketiban sial dengan nomor 44 yang dipakainya musim lalu. Saat itu Shulton dilarang bermain sejak awal laga meski dipasang sebagai starter saat Persis menjamu Martapura FC di Madiun, Juli 2019.

Hal itu lantaran jersey yang digunakannya bernomor 94, tidak sesuai dengan nomornya pada daftar susunan pemain (44). Beruntung Persis mampu menahan imbang lawan 0-0 meski tampil 10 pemain sejak menit awal. “Harapannya nomor baru ini bisa membawa tim memenuhi target [lolos di Liga 1]. Masalah gol [layaknya striker yang bernomor sembilan], itu mengikuti saja,” ujar Shulton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya