SOLOPOS.COM - Shopee Group dikabarkan akan melakukan PHK massal terhadap karyawan-karyawannya. (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Shopee dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal di beberapa pasar di wilayahnya untuk merasionalisasikan bisnis miliknya.

Dilansir dari Dealstreetasia, Senin (13/6/2022), PHK yang dilakukan startup e-commerce asal Singapura ini telah memengaruhi karyawan di beberapa pasar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PHK ini pun dilakukan melalui email oleh perusahaan. Adapun karyawan yang terdampak berada dalam divisi Shopeepay dan Shopee Food.

Adapun, PHK di Thailand dikabarkan hampir memangkas setengah dari tim ShopeePay dan ShopeeFood.

Ekspedisi Mudik 2024

Bisnis juga sudah mencoba konfirmasi kepada pihak Shopee Indonesia, tetapi hingga berita ditulis Bisnis belum mendapatkan tanggapan. Adapun, dalam instastory @ecommurz, dikabarkan ShopeePay dan ShopeeFood Indonesia tidak terkena PHK massal tersebut.

Baca Juga: Kabar Shopee PHK Massal, Karyawan akan Diberitahu Lewat Email

Dilansir dari Tech in Asia, keputusan PHK ini sebelumnya sudah diumumkan kepada karyawan dalam pertemuan yang dipimpin oleh seorang eksekutif dari Sea Group, perusahaan induk Shopee. Akan tetapi, eksekutif tidak menjelaskan alasannya.

Staf Shopee diberitahu akan mendapatkan pemberitahuan melalui email yang berisi nama-nama karyawan yang terkena dampak.

Kabar PHK ini hanya berselang beberapa bulan setelah tersiar kabar keputusan Shopee untuk menutup operasinya di India, memberhentikan lebih dari 300 pekerja di negara itu.

Kabar PHK massal ini muncul hanya beberapa bulan setelah tersiar kabar keputusan Shopee untuk menutup operasinya di India, memberhentikan lebih dari 300 pekerja di negara itu.

Baca Juga; Shopee Dikabarkan akan PHK Massal, Bagaimana Kondisi Bisnisnya?

PHK tersebut muncul di tengah kondisi keuangan perusahaan yang serba sulit akibat tekanan ekonomi yang terindikasi dipicu sejumlah faktor. Dari mulai tren naiknya suku bunga AS, kondisi makro ekonomi yang saat ini terjadi, hingga efek transisi pasca-pandemi Covid-19.

Bila kabar tersebut benar, Shopee akan menambah daftar perusahaan berbasis teknologi yang mengurangi karyawan. Adapun dari sisi kinerja keuangan, Sea Group, induk Shopee mengalami perbaikan pendapatan pada kuartal I/2022. Akan tetapi sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari lini Garena yang bermain di industri gim.

Baca Juga : Sejumlah Perusahaan Startup Lakukan PHK Karyawan, Kenapa Sebenarnya?

Pada tiga bulan pertama ini, pendapatan Sea Group naik 64,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$2,9 miliar. Namun rugi bersih perseroan naik 37,4 persen yoy menjadi US$580,13 juta. Adapun lini bisnis Shopee, kendati masih mencatat rugi, menunjukan perbaikan.

Hal ini di antaranya terlihat dari transaksi yang naik 71,3 persen yoy menjadi US$1,9 miliar dan GMV yang tumbuh 38,7 persen, menjadi US$17,4 miliar.

Sebagai catatan, Shopee juga saat ini tengah berhadapan dengan sejumlah kondisi ekonomi, seperti inflasi dan kenaikan suku bunga yang akan menahan laju konsumsi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya