SOLOPOS.COM - Shin Tae-yong (kedua dari kanan) bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kedua dari kiri), dan manajer Timnas Indonesia, Kombes Pol. Sumardji (kanan), memberikan keterangan kepada pewarta seusai acara penyambutan skuad Garuda di Jakarta, Kamis (16/6/2022). (Michael Siahaan)

Solopos.com, JAKARTAShin Tae-yong menyatakan akan mengundurkan diri sebagai pelatih Timnas Indonesia apabila Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menanggalkan jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tragedi Kanjuruhan.

Pernyataan itu diungkapkan Shin dalam Instagram pribadinya @shintaeyong7777, Rabu (12/10/2022). Menurut juru taktik asal Korea Selatan itu, keputusan dirinya tersebut sesuai dengan filosofi sepak bola yang dianutnya bahwa apa pun yang terjadi dalam satu tim merupakan upaya dari semua anggota di dalamnya, bukan seorang saja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri,” tulis Shin seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga:Kunjungi Indonesia, FIFA-AFC Prioritaskan Keamanan Liga dan Piala Dunia U-20

Apalagi, Shin menilai Iwan Bule, panggilan Mochamad Iriawan, adalah sosok yang mencintai sepak bola Indonesia dan selalu memberikan dukungan penuh dari belakang.

“Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum PSSI. Beliau telah mengembangkan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Dia pasti bisa mengatasi keadaan ini dengan baik,” kata pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

Dalam unggahan yang sama, Shin juga menyampaikan ucapan belasungkawa mendalam untuk keluarga para korban tragedi Kanjuruhan dan berharap keluarga para korban bisa bangkit dari keterpurukan mereka saat ini.

Baca Juga: Kapan Liga 1 Bergulir Lagi? PSSI Tunggu Persetujuan dari FIFA

“Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari dua anak. Saya ingin memberi harapan dengan mencapai prestasi di sepak bola yang disukai masyarakat,” tutur Shin.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, mengakibatkan 132 orang meninggal dunia dan membuat ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.

Pemerintah Indonesia membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, yang diketuai Menko Polhukam Mahfud Md, untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

Baca Juga: Bahas Sepak Bola Indonesia, Jokowi-Presiden FIFA Bertemu 18 Oktober 2022

Juga terkait kejadian itu, pemerintah Indonesia menyatakan akan mendirikan Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia bersama AFC dan FIFA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya