SOLOPOS.COM - Penyegelan pintu Padepokan PSHT di Kota Madiun, Kamis (29/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

SH Terate Madiun dilanda sengketa kepengurusan, mubes dianggap jalan keluar.

Madiunpos.com, MADIUN — Simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun, Jawa Timur menuntut kepengurusan pusat perguruan pencak silat tersebut segera menggelar musyawarah besar (mubes) menyusul meninggal dunianya Ketua Dewan Pembina Tarmadji Budi Harsono.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Simpatisan SH Terate Madiun yang tergabung dalam Gerakan Penyelamat Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate, Kamis (29/10/2015), menilai mubes harus segera dilakukan agar organisasi PSHT dapat berjalan lebih baik dengan berpedoman pada AD/ART tahun 2000. Sesuai AD/ART, mubes seharusnya dilakukan setiap lima tahun sekali.

Terkait tuntutan mubes itu, Kamis, para pendekar SH Terate Madiun menyegel pintu masuk Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun, Jawa Timur. Perguruan silat yang berpusat di Madiun itu dilanda konflik sengketa kepengurusan sehingga salah satu kubu memaksa kubu lain untuk tidak menggunakan fasilitas milik perguruan sebelum adanya putusan pengadilan tingkat banding.

Menurut Gerakan Penyelamat Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate, kendala utama untuk segera terlaksananya mubes adalah sikap pimpinan PSHT pusat yang enggan diajak berdialog oleh GPO-PSHT. Padahal, mubes dirasa sangat mendesak guna menentukan nasib PSHT ke depan setelah ketua dewan pembina sekaligus guru besar PSHT, Tarmadji Budi Harsono, wafat.

Kapolresta Madiun AKBP Agus Yulianto terkait tuntutan GPO-PSHT menyatakan, kepolisian bersedia memfasiltasi dengan menjadi mediator antara GPO-PSHT dan pimpinan pusat PSHT untuk berdialog. “Hasilnya kedua belah pihak sepakat akan melakukan pertemuan dan membahas permasalahan yang ada. Hanya saja, pertemuan itu masih menunggu waktu yang pas,” ungkap Kapolresta Agus Yulianto.

Ketua Umum PSHT, Arief Surjono, menanggapi hal tersebut mengatakan kesepakatannya akan diadakannya dialog. Rencananya pertemuan dan dialog akan digelar selepas bulan Muharam (Sura). Sebab, selama bulan Suro, banyak agenda pengesahan warga baru PSHT di berbagai cabang di seluruh Indonesia. Selain itu, pertemuan juga menunggu setelah 40 hari meninggalnya Tarmadji Budi Harsono.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya