SOLOPOS.COM - Ilustrasi tahanan (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, UNGARAN – Pelaku pembunuhan gadis remaja atau ABG berseragam pramuka di Hotel Frieda, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ternyata hampir melakukan aksi kejahatan serupa.

Dalam pelariannya, pelaku berinisial D, 19, sempat membawa kabur perempuan lain berinisial N, secara paksa. N, bahkan diancam akan dibunuh jika menolak ajakan pelaku selama dalam pelarian ke Surabaya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Onkoseno G. Sukahar, kepada wartawan di kantornya, Selasa (17/11/2020).

65 Anggota Staf WHO Terpapar Virus Corona

“Jadi saat pelarian ke Surabaya, pelaku itu mengajak perempuan berinisal N. Perempuan ini menuruti ajakan pelaku karena diancam akan dibunuh,” terang Onkoseno.

Menurut Onkoseno, selama di perjalanan N mengalami berbagai penyiksaan. Tak hanya itu, uang milik N juga dikuras habis oleh pelaku.

“Ada kemungkinan N bakal menjadi korban pelaku berikutnya. Untungnya, D segera tertangkap sehingga N bebas dari ancaman,” ungkap Onkoseno.

Sempat Berkelit

D tertangkap di Surabaya, Senin (16/11/2020) malam. Ia ditangkap setelah menghabisi nyawa DF, 17, asal Demak yang mayatnya ditemukan di Hotel Frieda, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (15/11/2020).

Saat ditemukan, DF masih mengenakan seragam pramuka dengan sejumlah luka di bagian kepala. Selain itu, sepeda motor dan telepon seluler milik korban juga raib.

Mengintip Karakter Perempuan Berdasarkan Warna Lipstik Favoritnya, Anda Yang Mana?

Barang berharga yang hilang itu pun menjadi petunjuk bagi polisi untuk mengungkap identitas pelaku pembunuhan di hotel di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang itu.

“Jadi pelaku dan korban ini sudah saling kenal karena rumahnya berdekatan. Seusai membunuh korban, pelaku menjual motor dan handphone milik korban. Dari para pembeli itu pulalah kami akhirnya mengetahui identitas pelaku,” ujar Kasatreskrim.

Onkoseno menambah saat ditemukan di Surabaya, pelaku sempat berkelit. Namun, N yang saat itu mendengar kasus pembunuhan itu tiba-tiba mengaku jika dirinya diancam akan dibunuh oleh D.

“N ketakutan sehingga mengaku jika dirinya diancam akan dibunuh. Dari situ, kami yakin jika D adalah pelaku pembunuhan DF,” terang Kasatreskrim Polres Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya