SOLOPOS.COM - Truk melintas di ruas jalur evakuasi erupsi Gunung Merapi di depan Pesanggrahan PB X, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jumat (6/11/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Seluruh fraksi di DPRD Klaten menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Klaten 2022. Namun, satu fraksi memberikan persetujuan dengan catatan.

Persetujuan itu diberikan tujuh fraksi di DPRD Klaten saat digelar rapat paripurna di Gedung Paripurna DPRD Klaten, Senin (29/11/2021). Satu fraksi yang memberikan persetujuan dengan catatan yakni Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Salah satu catatan yakni pada alokasi anggaran mendatang, Fraksi PKB meminta pembangunan jalur evakuasi di lereng Gunung Merapi diprioritaskan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu disampaikan Fraksi PKB saat memberikan pandangan umum fraksi pada persetujuan DPRD terhadap Raperda APBD 2022. Melalui juru bicaranya, Jumarno, Fraksi PKB menyinggung isu yang berkembang akhir-akhir ini terkait rusaknya jalur evakuasi di lereng Gunung Merapi tepatnya di wilayah Deles Indah, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

Baca Juga: Ada Sepatu Raksasa di Dekat Exit Tol Boyolali, Ini Filosofinya

Ekspedisi Mudik 2024

Jumarno mengatakan Sidorejo berada di samping Kali Woro dengan jarak antara permukiman dan sungai itu paling dekat 200 meter-500 meter. Sementara, jarak permukiman dengan puncak Gunung Merapi paling dekat 4.100 meter. Sebanyak 30 persen penduduk desa itu tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III yakni di Dukuh Mbangan, Deles, serta Petung dan beberapa perkampungan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II.

“Kondisi jalan utama sangat rusak parah. Padahal jalan itu merupakan jalur evakuasi untuk warga Sidorejo dan sekitarnya. Selain itu juga jalur kegiatan ekonomi, sebagai edukasi, sebagai pariwisata, juga memiliki produk unggulan ikon Klaten kopi arabika dan aneka produk UMKM. Wisata Sidorejo juga sering didatangi tamu dari luar negeri seperti Jepang, Belanda, Swiss, india, Nepal dan lain-lain. Dengan potensi yang besar ini, mengapa tidak diangkat dan diprioritaskan untuk pembangunan jalur evakuasi di Deles Indah? Kurang lebih hanya 6 km dan insyaallah dengan Rp25 miliar selesai,” kata Jumarno.

Jumarno juga menyinggung soal kepatuhan warga di Kecamatan Kemalang tak terkecuali Sidorejo yang membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tepat waktu. Jumarno mengatakan Fraksi PKB dapat menerima dan menyetujui Raperda APBD 2022 dengan catatan.

Baca Juga: Wow, Ada Sepatu Raksasa di Dekat Exit Tol Boyolali

Ada tiga catatan yang disampaikan Fraksi PKB dengan salah satu catatan terkait pembangunan jalur evakuasi. “Pada anggaran yang akan datang harap diprioritaskan untuk pembangunan jalur evakuasi Merapi. Anggaran kegiatan pembangunan fisik yang kurang bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat, supaya dikaji ulang. Pada anggaran mendatang harap diprioritaskan untuk pengadaan mesin pengolahan sampah di Troketon [tempat pengolahan akhir sampah di Desa Troketon, Kecamatan Pedan]. Jadi sampah betul-betul dikelola,”  ungkap dia.

Pada Raperda APBD 2022, pendapatan daerah sebesar Rp2,471 triliun dengan belanja daerah sebesar Rp2,670 triliun. Sementara, penerimaan pembiayaan daerah netto tahun anggaran 2022 senilai Rp198,457 miliar.

Setelah menerima persetujuan dari dewan, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Raperda APBD 2022 segera diajukan ke gubernur untuk dievaluasi. “Kepada kepala satuan kerja, saya minta untuk segera merancang program kegiatan berpedoman pada kepatuhan perundang-undangan yang berlaku,” kata dia.

Baca Juga: Kabar Baik! Tahun Depan ASN Klaten Diguyur Tamsil Rp139 Miliar

 

Anggaran Terbatas

Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan ada beberapa jalur evakuasi yang belum dianggarkan pada APBD tahun ini menyusul terbatasnya anggaran di APBD. Dia menjelaskan sektor pendapatan daerah pada 2022 menurun menyusul turunnya transfer dari pemerintah pusat seperti Dana Alokasi Umum (DAU) serta turunnya pendapatan asli daerah (PAD). Salah satu faktor penurunan yakni dampak pandemi Covid-19. “Pendapatan daerah biasanya Rp2,5 triliun sampai Rp2,6 triliun,” kata Hamenang.

Hamenang mengatakan upaya untuk memperbaiki jalur evakuasi bakal terus dilakukan. Salah satunya dengan mendorong Pemkab untuk mengusulkan ke pemerintah provinsi.

“Satu atau dua jalur evakuasi diusulkan ke APBD provinsi. Kami juga sedang mengejar formula baru, barangkali sebelum perubahan memungkinkan [diperbaiki] dalam hal ini melalui CSR [corporate social responsibility]. Karena seperti diketahui, di sana [lereng Merapi] ada aktivitas pertambangan. Barang kali nanti melalui forum CSR di teman-teman OPD ini bisa didorong mereka juga melaksanakan tanggung jawab sosial. Ini [kerusakan jalur evakuasi] otomatis dampak dari kegiatan tersebut,” jelas dia.

Baca Juga: Cegah Covid-19 saat Nataru, Uji Petik Siswa-Guru di Klaten Digencarkan

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan perbaikan jalur evakuasi di wilayah Deles Indah yang masuk ruas Kaliwuluh-Deles sudah dianggarkan melalui APBD 2022 senilai Rp5 miliar. Dia mengakui alokasi anggaran itu belum bisa merampungkan perbaikan jalan yang harus dilakukan dengan betonisasi. Perbaikan ruas jalur evakuasi itu bakal dilakukan secara bertahap.

Pada APBD 2022, pemkab mengalokasikan anggaran lebih dari Rp100 miliar untuk perbaikan jalan dan jembatan. Namun, alokasi anggaran tersebut masih dibagi-bagi untuk perbaikan ruas jalan kabupaten lainnya yang juga mengalami kerusakan serta sebagian sempat tertunta diperbaiki gegara refocussing anggaran untuk penanganan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya