SOLOPOS.COM - Sampah di TPA Putri Cempo Solo. (Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO -- Megaproyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga atau PLT Sampah di TPA Putri Cempo Solo senilai lebih kurang Rp330 miliar dimulai lagi Juli 2020 ini.

Proyek ini sebelumnya dihentikan saat pandemi Covid-19 mulai melanda. Pekerjaan konstruksi proyek oleh PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) ditargetkan rampung September 2021.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penjelasan itu disampaikan Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Reni Cahyawati, Minggu (5/7/2020). “Kami sudah melakukan teleconference dengan PT SCMPP selaku pemenang lelang kegiatan PLTSa baik konstruksi maupun operasional. Pada Juli ini kegiatan konstruksi akan dilanjutkan lagi. Pekerjaan sampai September 2021,” terang dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Ada Luka Lecet Hingga Pendarahan di Mulut Remaja Gatak Sukoharjo Yang Meninggal Saat Latihan Silat

Reni menjelaskan sebenarnya pekerjaan konstruksi PLT Sampah Putri Cempo Solo sudah dimulai sejak Januari 2020. Tapi karena ada pandemi Covid-19 pada Maret 2020, pekerjaan konstruksi dihentikan hingga batas waktu yang belum pasti.

Saat ini sudah ada jadwal terkait pekerjaan konstruksi PLTSa Putri Cempo. “Yang kemarin sudah dibangun berupa fasilitas penunjang. Tapi secara umum berapa persen progres pekerjaan proyek saya tidak tahu,” tambah dia.

Bukan Figur, Ini Kunci Kemenangan di Pilkada Solo Menurut Pengamat Politik

Reni mengatakan dimulainya kembali pekerjaan konstruksi PLT Sampah Putri Cempo masih menunggu kepastian terkait prosedur kesehatan mendatangkan tenaga kerja dari luar Solo. Prosedur dimaksud termasuk apakah mereka harus dikarantina dulu atau tidak.

Protokol Kesehatan

“Ini mau dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan Solo terkait bagaimana protokol kesehatan untuk tenaga kerja dari luar Solo. Ini juga sedang diiventarisasi asal tenaga kerjanya,” urai dia.

Ngithir! Warga Mojosongo Solo Curhat Aliran PDAM Kalah Deras Dengan Air Kencing

PLT Sampah Putri Cempo Solo terbilang istimewa dibandingkan proyek yang sama di 11 daerah lain di Tanah Air. PLT Sampah ini murni menggunakan pendanaan dari swasta. Pemkot Solo tidak akan mengeluarkan biaya sama sekali.

“Di kontrak kerja itu Pemkot hanya menyediakan lahan dan pasokan sampah. Tapi kota lain itu harus ada biaya layanan pengelolaan sampah. Biaya itu sangat besar dan kita tidak mampu. Kebetulan ada investor yang mau tanpa itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya