SOLOPOS.COM - Wakil Sekjen PKS, Mahfud Shiddiq. (Antara)

Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq (Antara)

JAKARTA–Menanggapi hasil rapat Sekretariat Gabungan (Setgab) yang digelar Ketua Koalisi, Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya, Selasa (3/4/2012) malam, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku siap menerima kenyataan jika harus dikeluarkan dari koalisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jika rapat Setgab tadi malam sepakat putuskan PKS tidak lagi bagian dari koalisi, maka PKS dengan legowo menerima hal itu,” papar Wakil Sekretaris Jenderal PKS,  Mahfudz Siddiq, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/4/2012).

Menurut Mahfudz, pihaknya sudah mengetahui risiko yang dihadapi jika memutuskan untuk menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Kini PKS sedang menunggu keputusan Presiden SBY. Apapun itu, PKS berkomitmen nantinya akan tetap membantu pemerintah. “Dalam posisi apapun PKS akan terus bekerja untuk kepentingan masyarakat luas, termasuk membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak yang sedang dihimpit berbagai persoalan,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, tadi malam Presiden SBY mengumpulkan pemimpin partai koalisi kecuali PKS di kediamannya, Puri Cikeas,Bogor, Jawa Barat. Pembelotan PKS dalam pembahasan APBN-P 2012, cukup menjadi alasan untuk mengakhiri kiprahnya di Setgab Koalisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya