SOLOPOS.COM - Suasana Kota Seoul, Korea Selatan. Sebelum menjadi seperti saat ini, Korsel pernah menjadi negara miskin (freepik)

Solopos.com, JAKARTA -- Ekonomi negeri asal aktor Lee Min-ho, Korea Selatan, dipastikan masuk zona resesi. Hal itu setelah pemerintah negara tersebut merilis data ekonomi yang menyebut produk domestik bruto (PDB) negara itu terjun 2,9 persen pada kuarta II/2020.

Kontraksi pada periode April-Juni 2020 tersebut masuk pada tingkat yang lebih tajam dari perkiraan. Penurunan PDB per kuartal kali kedua pada tahun ini tersebut disebabkan pandemi Covid-19 yang menekan ekspor dan pendapatan sektor swasta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut data dari Bank of Korea (BOK), pada kuartal II/2020 ekonomi negeri Lee Min-ho itu menyusut 2,9 persen dari periode yang sama tahun lalu. Hal itu menandai pertumbuhan paling lambat sejak kontraksi tahunan 3,8 persen pada kuartal IV/1998.

Boyolali Zona Merah Corona Tapi Masih Ada Warga Abai Pakai Masker

Pada kuartal I/2020, ekonomi Negeri Ginseng tersebut juga mengalami kontraksi 3,3 persen. Secara teknis, Korea Selatan telah memasuki fase resesi ekonomi, mengikuti Singapura.

Untuk diketahui, dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan ekonomi adalah kondisi ketika PDB menurun. Teknisnya, resesi terjadi jika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Hal ini sedang dialami Korea Selatan.

Dilansir Yonhap, Bank of Korea sebelumnya mengantisipasi ekonomi menyusut sekitar 2 persen dalam periode April-Juni. Negara itu memproyeksi pertumbuhan tahunan mengalami kontraksi 0,2 persen.

10 Berita Terpopuler: Keluarga Miskin di Bekas Gudang Pabrik Es Solo Menikah

Ekspor Korea Selatan Merosot Tajam

Tetapi Gubernur BOK Lee Ju-yeol pekan lalu mencatat ekonomi Korea Selatan kemungkinan akan mengalami pukulan yang lebih berat dari perkiraan sebelumnya tahun ini karena pandemi Covid-19.

"Ketika kami menawarkan proyeksi pertumbuhan pada bulan Mei, kami memperkirakan pandemi Covid-19 akan mulai melambat pada paruh kedua tahun ini. Tetapi sekarang kami berada di minggu kedua bulan Juli, dan penyebaran penyakit ini agak meningkat," katanya pada konferensi pers pekan lalu, seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (23/7/2020).

Sementara itu, pemicu resesi ekonomi di Korea Selatan berasa dari beberapa hal. Ekspor Korea Selatan merosot 13,6 persen (yoy/tahunan) pada kuartal II/2020.

Tips Investasi: Menabung Rp20.000 di Usia 20 Tahun, Pensiun Kantongi Rp3,7 Miliar

Hal ini jauh berbeda dengan kondisi kuartal I/2020 yang naik 5,6 persen (yoy). Realisasi ekspor itu juga menjadi yang terburuk setelah ekspor kuartal IV/1974. Saat itu ekspor turun 17,9 persen.

Konsumsi domestik juga terus melemah pada kuartal II dan tergelincir 4,1 persen (yoy) memperparah resesi ekonomi. Meski, kondisi ini sebenarnya lebih baik dari kontraksi sebesar 4,8 persen pada kuartal I/2020.

Pemerintah setempat sejauh ini mengelontorkan anggaran US$49,3 miliar atau 59 triliun won dalam tiga batch untuk menopang ekonomi domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya