Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Setelah Kartini Meninggal dalam Perspektif Barat Era Kolonial

Setelah Kartini Meninggal dalam Perspektif Barat Era Kolonial
user
Kamis, 21 April 2022 - 09:44 WIB
share
SOLOPOS.COM - Peragaan busana buruh gendong di Pasar Beringharjo, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (20/4/2022). Kegiatan yang digagas dan diikuti komunitas Wanita Berkebaya Indonesia Yogyakarta dan buruh gendong Pasar Beringharjo itu dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April 2022. (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, SOLO — Kemunculan dan ketokohan Kartini—dengan semangat emansipasi perempuan yang dia perjuangkan—berhubungan dengan otoritas kolonialisme Belanda yang memperkenalkan kepada publik sebagai pelopor gerakan perempuan pribumi Jawa.

Pikiran-pikiran dan cita-cita Kartini tentang kesetaraan akses ke pendidikan bagi perempuan pada zamannya mengundang simpati orang-orang Barat. Kartini menuntut pendidikan bagi kaum perempuan, menolak pernikahan dini, dan menolak poligami. Ia gagal mewujudkan itu semua bagi dirinya sendiri, namun cita-citanya untuk kaum perempuan pribumi [Jawa] justru makin berdaya setelah ia meninggal.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN