SOLOPOS.COM - Kondisi terakhir Pasar Ikan Gawok (PIGa) setelah direnovasi, Selasa (27/3/2018). (Beny Prasetya/Harian Jogja)

Setelah direnovasi selama empat bulan, Pasar Ikan Gawok (PIGa) Kulonprogo malah mengalami penurunan jumlah pembeli

Harianjogja.com, KULONPROGO — Setelah direnovasi selama empat bulan, Pasar Ikan Gawok (PIGa) Kulonprogo malah mengalami penurunan jumlah pembeli.  Saat ini PIGa hanya didatangi dua hingga empat pembeli yang jauh berbeda dengan kondisi sebelum renovasi yang melayani transaksi belasan hingga puluhan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Renovasi yang menggunakan anggaran milik Kementrian Kelautan dan Perikanan itu berlangsung dari September hingga Desember. Menghabiskan biaya sebanyak Rp1,3 miliar, PIGa saat ini mempunyai musala, kolam ikan, dan restoran. Perbaikan juga dilakukan di Kantor dan kolam ikan penampung.

Menurut Pengelola PIGa, Suryani, kondisi PIGa saat ini memang mengalami penurunan jumlah pembeli saat ini. Saat ini setiap harinya PIGa hanya melayani dua hingga empat orang untuk transaksi di tempat.  “Tadi yang beli ada dua, Satu PNS Kulonprogo dan satu lagi warga Purworejo,” katanya Selasa (27/3/2018).

Menurut Suryani jumlah penjualan tersebut telah mengalami penurunan ketimbang kondisi pasar sebelum mengalami renovasi. Sebelum mengalami renovasi, PIGa bisa melayani belasan hingga puluhan transaksi setiap harinya. “Karena saat renovasi orang-orang terbiasa membeli di tempat lain, jadi harus dibiasakan kembali,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Suryani menampik bahwa tudingan beberapa pihak terkait mangkraknya PIGa. Menurutnya sejak Desember 2017, PIGa sebenarnya telah beroperasi. Hanya saja memang barang dagangan berupa ikan belum diletakan karena kolam penampung ikan masih berbau semen dan butuh penyesuaian.

“Sejak desember sudah beroperasi, namun di Januari baru bisa digunakan semuanya, saat ini juga terlihat bahwa ada ikan dan penjual,” katanya.

Lebih lanjut, Suryani saat ini menyulap PIGa bisa menjadi showroom jual beli ikan di Kulonprogo. Hal itu dilakukan mengingat tidak banyak penjual yang menunggu lapak secara langsung. “Jadi kami pengelola memberikan contoh ikan, bila cocok nanti diantar ke tempat pembeli. Tetapi kalau jumlahnya sedikit dan bisa ditangani di sini tidak masalah,” katanya.

Sementara Pemasok Ikan, Subadi warga Dusun Nepi, Kranggan Galur, mengungkapkan hal serupa dengan Suryani. Menurutnya PIGa yang telah direnovasi malah mengalami kemunduruan di jumlah transaksi.

Namun dirinya juga beragumen bahwa hal tersebut merupakan hal yang lumrah ketika kita telah lama libur dan kembali beroperasi akan membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisi pasar seperti sebelumnya.

“Dari Januari ke Maret ini terus mengalami kenaikan permintaan Gurame dan Lele. Saat ini perbulan saya bisa menyetor 10 hingga 15 kali ke PIGs ketimbang Janurai kemarin,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya