Solopos.com, SOLO – Setan dibelenggu Allah selama Ramadan adalah kalimat yang sering terdengar saat umat Islam memasuki bulan suci. Namun tahukah Anda sumber hadis dari ungkapan tersebut?
Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), ungkapan tersebut berasal dari hadis riwayat Bukhari dan Muslim. “Ketika masuk bulan Ramdan maka setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup,” begitu bunyi hadisnya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun demikian, ungkapan tersebut tidak boleh dipahami tanpa tafsir. Jika tanpa tafsir yang jelas, maka dikhawatirkan timbul bayangan setan yang secara harfiah diikat dan tidak bisa bergerak.
Baca Juga: Apakah Hukum Mencicipi Makanan saat Puasa Ramadan Bisa Bikin Batal?
Menurut Ad-Dawudi dan Al-Mahlab, maksud dari hadis itu adalah Allah menjaga umat Islam atau mayoritas dari kemaksiatan dan kecenderungan untuk menuruti bisikan setan.
Bahkan Al-Mahlab memberikan argumentasi bagi kalangan yang memahami setan dibelenggu selama Ramadan dalam pengertian harfiah. Menurutnya, masuknya para pendurhaka dalam ketataan selama Ramadan membuat mereka mengabaikan hawa nafsunya sehingga menunjukkan terbelenggunya setan.
Baca Juga: Puasa Rajin Tapi Tak Pernah Salat Tarawih, Begini Hukumnya
NU memaklumi ada perbedaan pendapat dalam memaknai dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka, dan dibelenggunya setan dalam hadis tersebut. Ada yang memahami dengan pendekatan makna hakiki sesuai bunyi teks hadisnya, ada pula yang memahami dengan pendekatan makna.