SOLOPOS.COM - Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar, diwawancarai awak media terkait pengoperasian KRL Solo-Jogja di Stasiun Solo Balapan, Selasa (1/3/2022). (Izzul Muttaqin/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 2,2 juta penumpang diangkut kereta rel listrik atau KRL Solo-Jogja selama setahun beroperasi. KRL tercatat beroperasi secara penuh pada 10 Februari 2021.

Berdasarkan pemaparan Vice Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, sejak awal beroperasi hingga Selasa (1/3/2022) KRL Solo-Jogja sudah diakses sekitar 2,2 juta pengguna.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Penumpang paling banyak di hari libur. Misalnya Sabtu dan Minggu. Rata-rata penumpang pada hari-hari itu adalah mereka yang belum pernah mencoba dan ingin naik KRL,” ungkap wanita berambut sebahu itu dalam konferensi pers satu tahun KRL Solo-Jogja di Stasiun Solo Balapan, Senin (1/3/2022).

Baca Juga: Menhub Ingin KRL Solo-Jogja Tak Sekadar Jadi Alat Transportasi Publik

Selain itu, kemudahan penggunaan KRL Solo-Jogja juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penumpang. Khususnya yang ingin berwisata ke daerah-daerah di Solo atau Yogyakarta.

“Pariwisata tentu identik dengan transportasi publik yang memadai. Untuk KRL Solo-Joga, penumpang cukup membawa Kartu Multi Trip [untuk pembayaran] dan sudah bisa naik KRL,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar, menjelaskan secara detail jumlah harian penumpang KRL Solo-Jogja. Menurutnya, penumpang terbanyak tercatat pada Desember 2021.

Baca Juga: Pengguna KRL Solo-Jogja Melonjak pada Desember, Capai 9.000 Orang/Hari

Dalam satu hari, angkanya mencapai 9.000-14.000 penumpang. “Saat itu adalah puncak performance. Rekor menurut saya. Karena ketika itu memang belum ada Omicron,” tuturnya.

Berbanding Terbalik ke KRL Jabodetabek

Bahkan Roppiq mendapat bantuan empat kereta dari pemerintah. “Kalau tahun kemarin jumlahnya 20 kereta api, tahun ini naik menjadi 24 kereta,” ungkapnya.

Namun empat kereta tambahan tersebut hanya dioperasikan pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu. “Karena memang hari libur penumpangnya lebih banyak,” jelasnya.

Baca Juga: Jaringan Listrik Hampir Siap, KRL Solo-Jogja Segera Jalan sampai Palur

Perkembangan KRL Solo-Jogja itu, kata Roppiq, berbanding terbalik dengan keadaan di Jabodetabek. Di sana, penumpang KRL justru mengalami penurunan pada hari libur. Sebaliknya, kalau hari-hari efektif seperti biasanya justru banyak.

“Kalau di Jabodetabek, hari-hari biasa jumlah penumpang bisa mencapai 400.000-an. Sementara ketika weekend, turun ke 300.000-an,” ungkapnya. Kepala Stasiun Solo Balapan, Endarno, mengaku sangat bangga dan berterimakasih dengan kehadiran commuter line di Solo.

Baca Juga: Eks Terminal Peti Kemas Jebres Dialihfungsikan Jadi Depo KRL Solo-Jogja

Sebab sejak kehadiran transportasi tersebut, jumlah penumpang KA di Stasiun Solo Balapan meningkat drastis. “Biasanya di masa pandemi penumpang hanya sekitar 300 per hari. Sekarang naik menjadi 2.200 penumpang. Itu sangat luar biasa sekali,” ujarnya.

Bahkan pada akhir Desember, jumlah penumpang mencapai 4.500 per hari. “Untuk weekend kemarin, mencapai 3.500. Mudah-mudahan, Commuter Line terus melaju hingga ke timur,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya