SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (3/8/2020). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mendesak aparat hukum mengusut tuntas kasus kerusuhan di Kampung Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Sabtu (8/8/2020).

Ganjar meminta aparat penegak hukum tidak ragu menindak pelaku kekerasan dan pengeroyokan di Kota Bengawan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kita sayangkan. Kenapa di Agustus, di mana kita ber-Bhinneka Tunggal Ika, butuh persatuan, ada yang melakukan itu. Mbok iya, kalau ada yang tidak benar itu koordinasi dengan kami. Kami sangat menyayangkan,” ujar Ganjar, Senin (10/8/2020).

Diteken JK & Sandiaga, Sepeda Brompton Dilelang dengan Penawaran Mulai Rp45 Juta

Ganjar mengaku setelah menerima laporan terkait kasus itu, ia langsung berkoordinasi dengan Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, intelijen, dan semua aparat penegak hukum.

"Semoga siapa pun yang luka segera sembuh dan kami sudah koordinasi dengan penegak hukum, Kapolda sendiri juga sudah menyampaikan kepada saya tahapan-tahapan yang sedang dilakukan. Saya dukung penuh untuk penegakan hukum itu," ungkapnya.

Penyerangan yang diduga dilakukan oleh kelompok laskar tersebut terjadi hari Sabtu (8/8/2020) sekitar pukul 17.45 WIB di rumah keluarga Umar Asegaf, tepatnya rumah Almarhum Segaf bin Jufri di Jl. Cempaka nomor 81, Kampung Mertodranan RT 001/RW 001, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Jateng Valley Bakal Dilengkapi 7 Zona Wisata, Apa Saja?

Penyerangan terjadi saat di keluarga Umar Asegaf menggelar acara midodareni atau doa sebelum acara pernikahan. Tiga orang mengalami luka-luka akibat penyerangan tersebut.

Penyerangan diduga dilakukan kelompok laskar. Penyerangan yang menyebabkan kerusuhan ini bukan  kali pertama terjadi di Kota Solo. Sebelumnya juga pernah ada kejadian serupa. Mengingat hal itu, Ganjar secara tegas menyatakan agar penegak hukum tidak ragu-ragu menindak siapa pun yang kedapatan merusak atau melanggar hukum.

 

Tangkap Dua Pelaku

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo menyatakan telah menangkap dua pelaku pengeroyokan Umar Assegaf dan keluarganya. "Pelaku diduga berjumlah puluhan orang, tertangkap dua orang , tadi malam," kata Kapolresta Solo,  Kombes Pol. Andy Rifai, dalam keterangan resmi yang diterima Solopos.com, Senin.

Ditangkap Polisi, Begini Pengakuan Pelaku Pemerkosaan di Bintaro

Pelaku berinisial BD dan HD itu ditangkap Minggu (9/8/2020) malam. Kronologi kejadian bermula saat keluarga Umar Asegaf sedang mengadakan acara midodareni anaknya di rumah Almarhum Segaf bin Jufri, sekitar pukul 17.45 WIB.

Tiba-tiba kelompok tertentu dengan massa 100 orang dan menggunakan penutup kepala datang. Mereka mempertanyakan kegiatan yang ada sambil berteriak-teriak.

Fenomena Embun Upas Berulang di Dieng

Kelompok laskar itu mencurigai kegiatan tersebut merupakan kegiatan agama dengan midodareni. Kegiatan ini ditentang kelompok laskar dan menuntut untuk dibubarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya