SOLOPOS.COM - Mahasiswa Sastra Inggris IAIN Solo belajar broadcasting di Solopos (Solopos/Nugroho Meidinata).

Solopos.com, SOLO -- Sebanyak 53 mahasiswa dari Program Studi Sastra Inggris IAIN Solo berkesempatan untuk melakukan kunjungan dan belajar bersama Solopos mengenai broadcasting.

Uniknya, tak semua 53 mahasiswa hadir di Griya Solopos pada Selasa (15/9/2020). Ada 31 mahasiswa Sastra Inggris IAIN Solo yang mengikuti pembelajaran ini melalui video teleconference, Zoom.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ini Resep Nasi Mandi Seperti yang Pernah Dibikin Syekh Ali Jaber

Dosen Sastra Inggris IAIN Solo, Yustin Sartika mengatakan kunjungan ini merupakan salah satu bentuk implementasi agar mahasiswa paham mengenai ilmu broadcasting yang selama ini hanya didapatkan secara teori di perkuliahan.

Perempuan berusia 34 tahun itu menambahkan sebanyak 53 mahasiswa ini yang ikut terlibat dalam pembelajaran ini dikhususkan untuk peminatan jurnalistik.

Makanan Pereda Stres, Nomor 2 Doyan Enggak?

"Sebenarnya kalau kita ada mahasiswa ada mata kuliah creative writing. Itu kan ilmu jurnalistik dan lebih kekiniannya digital kayak broadcasting tadi. Kita ingin memfasilitasi keinginan anak-anak tadi yang berminat di jurnalistik atau broadcasting supaya mereka bisa dapat pengalaman lebih di sini. Kalau di kampus kan teorinya saja," ujar Yustin saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara.

Bukan kali pertama ini IAIN Solo melakukan kunjungan maupun kerja sama dengan Solopos. Yustin mengatakan ada sejumlah mahasiswa pernah melakukan magang di Solopos. Dan mereka betul-betul antusias dalam proses pembelajarannya itu.

Cara Halus Menolak Teman yang Ingin Utang, Nomor 5 Ampuh!

"Ada mahasiswa yang OJT [on job training] di sini. Mereka sangat antusias. Ini menjadi tempat rekomendasi untuk tempat belajar selanjutnya," tambah Yustin.

Media Validasi

Pemateri dalam sesi pembelajaran bersama mahasiswa Sastra Inggris IAIN Solo, Alvari Kunto Prabowo mengatakan momen ini adalah salah satu sarana yang pas untuk belajar mengenal Solopos.

Sebagai salah satu lembaga pers, Alvari saat memberikan materi mengatakan Solopos merupakan media massa berusaha menyajikan informasi yang bersifat validasi.

Pekerjaan dengan Gaji Rp 1 Miliar, Kerjanya Full WFH Lho!

Alvari menyadari jika Solopos terlambat dari segi pemberitaan. Namun, Solopos hadir dengan berita validasi atau konfirmasi. Apalagi di media sosial bermunculan akun-akun yang lebih cepat dalam hal penyampaian informasi daripada Solopos.

"Dalam segi kecepatan kita kalah dari teman-teman buzzer. Bahkan, kita terlambat 15 - 20 menit dari mereka. Tetapi, kita sebagai media yang ada validasinya. Ketika ada kejadian kalian enggak percaya, pasti mengecek ke media yang lebih valid. Nah, kita jadi validatornya," kata Alvari.

Jangan Lihat HP Saat Bangun Tidur, Kalau Kebablasan Bisa Bahaya!

Mahasiswa IAIN Solo saat berkunjung ke ruang redaksi Solopos (Solopos/Nugroho Meidinata).

Mahasiswa Sastra Inggris IAIN Solo pun begitu antusias dengan proses pembelajaran tersebut. Bahkan, dalam kesempatan tersebut, mereka juga diajak berkeliling ke Griya Solopos, termasuk ke redaksi Solopos.

Yustin berharap mahasiswanya bisa termotivasi dengan proses belajar broadcasting selama di Solopos. Dengan begitu, mereka mempunyai bekal ketika terjun ke pekerjaan nantinya.

Cerita Anak Kost yang Bisa Turunkan Berat Badan 10 Kg, Gimana Caranya?

"Harapannya ketika mereka observasi, melihat, nantinya mereka punya bayangan. Nanti kalau mau kerja harus begini dan memotivasi mereka untuk melihat dunia kerja. Dan mereka suka jurnalistik ternyata begini, ketika suka broadcasting begini," ucap Yustin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya