SOLOPOS.COM - Sertifkat vaksin yang diduga milik Presiden Jokowi bocor dan beredar di twitter. (twitter/suara.com)

Solopos.com, JAKARTA Sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga bocor di dunia maya, tepatnya di Twitter. Dari sertifikat itu, Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang diduga milik Jokowi terekspose.

Beredarnya sertifikat tersebut dikaitkan dengan bocornya data di aplikasi PeduliLindungi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menyatakan data di aplikasi PeduliLindungi aman.

“Integrasi eHac ke aplikasi PeduliLindungi dan migrasi aplikasi PeduliLindungi, PCare dan Silacak ke data center Kominfo baru saja dilakukan dan saat ini data PeduliLindungi di data center Kominfo aman,” kata Johnny, seperti dilansir Antara, Jumat (3/9/2021).

Baca Juga: Menjelang PTM, 14.650 Pelajar di Solo Telah Divaksin

Kominfo menyatakan penjelasan lebih lanjut mengenai sertifikat milik presiden yang beredar di dunia maya merupakan wewenang Kementerian Kesehatan selaku wali data COVID-19.

Belum ada penjelasan dari pihak Kementerian Kesehatan terkait dugaan kebocoran sertifika vaksin Jokowi tersebut.

Sertifikat milik diduga Presiden Joko Widodo beredar di platform Twitter berisi nama lengkap, nomor induk kependudukan, tanggal vaksinasi serta nomor batch vaksin.

Baca Juga: Bikin Bingung, Mbah-Mbah di Gesi Sragen Ikut Vaksinasi Covid-19 Pakai KTP Lawas Tanpa NIK

Autentifikasi 2 Faktor

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh, menyarankan akses PeduliLindungi dilengkapi dengan autentikasi dua faktor atau Two Factor Authentication (2FA). Ia menuturkan aplikasi PeduliLindungi itu bisa diakses oleh siapa pun. Demi keamanan data, maka menurutnya perlu adanya pemasangan keamanan yang berlapis.

“Saran saya untuk PeduliLindungi perlu 2 Factors Authentication (2FA), tidak hanya dengan NIK saja. Bisa dengan biometrik atau tanda-tangan digital,” kata Zudan kepada wartawan, Jumat, seperti dikutip dari suara.com.

Bukan hanya di aplikasi PeduliLindungi, nomor identitas kependudukan (NIK) masyarakat juga seringkali terpampang bebas di internet. Zudan menyebut kalau hal tersebut disebabkan masyarakat yang sering meninggalkan foto kopi KTP serta Kartu Keluarga (KK) saat mengurus administrasi.

Sementara pegiat sosial media, Denny Siregar, di akun Twitter-nya mengungkapkan lemahnya perlindungan data warga di Indonesia.

Masalah lindung data di kita ini emang lemah banget. Bahkan punya Presiden aja bobol. Itu kenapa gua tuntut @Telkomsel setinggi2nya atas data pribadi gua yg tersebar. Gua gak yakin menang krn gada sejarahnya bs menang. Tapi hrs beri pelajaran ke mrk..” cuitnya di akun @dennysiregar7.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya