SOLOPOS.COM - Pintu masuk Rumah Sakit Umum Daerah Simo Kabupaten Boyolali, Senin (26/9/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — RSUD Simo Boyolali terus mengupayakan pelayanan eksklusif bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Boyolali.

Dokter spesialis jiwa RSUD tersebut rutin melakukan home visit untuk memantau perkembangan pasien ODGJ seluruh Kabupaten Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter Spesialis Jiwa RSUD Simo, dr Ismail Salahudin, SpKJ menyebut ribuan rumah para ODGJ di Kabupaten Boyolali sudah ia datangi agar mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang semestinya.

“Sudah ribuan saya home visit. Jadi, saya berfikir orang dengan gangguan itu banyak yang mungkin tidak punya keluarga, sudah tua, dibawa ke rumah sakit susah. Jadi harus nyewa mobil. Mungkin dia punya fasilitas BPJS, periksa nya tidak membayar,” kata Ismail, Rabu (28/9/2022).

“Cuma membawa nya ke rumah sakit kan susah. Dia harus nyewa [mobil]. Bawa nya juga susah, ngamuk-ngamuk. Biaya juga tidak murah kalau harus nyewa mobil. Akhirnya mereka tidak diperiksakan, karena kalau tidak diperiksa dokter tidak boleh,” tambah Ismail.

Baca juga: RSUD Pandan Arang Boyolali Kini Punya 3 Gedung Baru Lur…

Ismail menjelaskan ada ribuan ODGJ di Boyolali yang belum mendapat obat atau pelayanan medis karena kendala dan keterbatasan warga pada waktu itu.

Dari keperihatinan tersebut, Ismail dibawah naungan RSUD Simo dan Pemerintah Kabupaten Boyolali berinisiatif untuk melakukan home visit untuk memeriksa para ODGJ.

Ismail menjelaskan program home visit dimulai sejak September 2020. Pada saat itu, pandemi masih mencekam Warga Boyolali namun Ismail berfikir pasien ODGJ mesti mendapat perawatan.

“Akhirnya saya home visit. Jadi tidak hanya perawat atau kader. Tapi saya sebagai dokter spesialis juga ikut terjun langsung,” ucap dia.

Semua ODGJ yang tersebar di kecamatan di Kabupaten Boyolali telah mendapatkan fasilitas home visit. Program tersebut melibatkan dokter spesialis jiwa, kader kesehatan, relawan, perawat rumah sakit, dan lainnya.

Baca juga: Duh! Rumah Singgah di Boyolali Mulai Overload

Home visit dilakukan setelah jadwal poli di RSUD selesai. “Karena siang hari dan jarak yang ditempuh juga cukup jauh-jauh, kami satu hari bisa 10-15 pasien. Jadi kadang-kadang satu per satu saya datangi, kadang saya kumpulkan orang di balai desa, di RT,” ucap dia.

Mengapresiasi hal tersebut, Bupati Boyolali membangunkan bangsal jiwa di RSUD Simo Boyolali.

Selain itu, RSUD Simo juga mendapatkan hibah alat Electro Convulsive Therapy (ECT) sebagai terapi tambahan untuk pasien psikiatri terutama bagi yang mengalamj gangguan depresi berat, obsesi kompulsif, skizofrenia dan gangguan bipolar.

Kegiatan home visit bagi ODGJ di Boyolali hingga 2022 masih terus dilakukan. Kegiatan tersebut dua sampai tiga kali dalam satu pekan.

Sementara, diberitakan Solopos.com sebelumnya  saat ini ada 3.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tersebar di 22 kecamatan.

Baca juga: Semester Pertama 2022, ODGJ Boyolali Capai 3.000 Orang di 22 Kecamatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya