SOLOPOS.COM - Ilustrasi selalu terlambat (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA--Apakah Anda pernah menjumpai orang yang sering terlambat hadir dalam suatu acara atau telat deadline? Bisa jadi orang itu terlalu santai dan selalu menganggap masih punya banyak waktu, yang disebut dengan tidsoptimist.

Ada sejumlah penyebab mengapa kelompok ini sering terlambat lantaran terlalu santai. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini. Tidsoptimist merupakan singkatan dari time optimism. Orang dengan kondisi ini selalu yakin dan optimis bahwa dirinya memiliki lebih banyak waktu untuk mengerjakan suatu hal.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Psikolog Ikhsan Bella Persada menjelaskan orang tidsoptimist kurang mampu memperhitungkan waktu. Pada akhirnya, orang tersebut sering kali telat dan tak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline.

Baca Juga: Identitas Gender Non-Biner Sangat Beragam, Ini Jenis-Jenisnya

“Hingga saat ini, penyebab tidsoptimist belum diketahui pasti. Perilaku ini juga bisa disebabkan oleh orang yang sudah memiliki mindset bahwa dirinya baru bisa aktif secara maksimal ketika berada di dalam kondisi terdesak,” ujar Ikhsan seperti mengutip laman klikdokter.com, Kamis (20/5/2021).

Tidak hanya itu, orang yang sulit mengatakan ‘tidak’ juga lebih mungkin mengalami tidsoptimist.

Karena sulit menolak, mereka jadi menyetujui semua permintaan dari banyak pihak. Akibatnya, terjadilah keterlambatan saat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.
Jika sikap tidsoptimist terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin Anda dianggap sebagai orang yang tidak berkompeten dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Dalam jangka panjang, orang-orang yang sering terlambat karena terlalu santai ini sulit mendapatkan pekerjaan atau dianggap terlalu meremehkan waktu. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tidsoptimist antara lain:

1. Jadikan Tepat Waktu Sebagai Prioritas

Penulis buku Time Management From the Inside Out, Julie Morgenstern, mengatakan langkah pertama untuk mengatasi tidsoptimist adalah menjadikan waktu sebagai prioritas.

Artinya, Anda harus paham mengenai konsekuensi yang terjadi ketika terlambat menyelesaikan tugas. Ingat juga, berapa banyak kerugian yang dapat terjadi ketika Anda menganggap semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan santai.

Pikirkan juga dampak kepada diri sendiri di masa depan. Anda bisa mengalami kecemasan, menyalahkan diri sendiri, dan tidak termotivasi untuk bekerja lagi.

2. Buat Perencanaan Waktu

Jika Anda termasuk ke dalam golongan tidsoptimist, maka buatlah perencanaan waktu yang baik. Anda bisa menuliskan kegiatan apa saja yang harus menjadi prioritas utama.

Tetapkan juga tenggat waktu atau kapan pekerjaan itu harus selesai. Anda bisa membuat mini jurnal kegiatan dengan perencanaan waktu yang detail.
Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tidsoptimist. Ingat, waktu adalah hal berharga yang mesti dipakai secara efektif.

Baca Juga: Lianhua Qingwen Capsule Bisa Mengobati Covid-19? Ini Faktanya

Meremehkan waktu yang Anda miliki sekarang bisa berdampak buruk di masa yang akan datang. Jadi, jangan lagi bersantai-santai dan meremehkan waktu yang Anda miliki.

3. Sadari Bahwa Kegiatan yang Dikerjakan Punya Makna Baik

“Sadarilah kegiatan yang kita lakukan itu memiliki makna baik untuk diri kita sendiri. Dengan menyadari, itu membuat kita akan memprioritaskannya dan bersungguh-sungguh dalam melakukannya.”

“Pikirkan juga reward yang mungkin Anda dapat ketika berhasil menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Bukan tidak mungkin Anda mendapat kenaikan gaji atau promosi atas pekerjaan baik yang telah dilakukan,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya