SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Lagu No Womean No Cry. (Youtube/BoBMarleySong1)

Solopos.com, SOLO -- Lagu No Woman No Cry merupakan karya agung dari musikus legendaris Bob Marley. Lagu ini banyak disalahartikan dengan lagu patah hati karena judul lagu dan lirik yang terdengar seperti mengacuhkan perempuan. Faktanya, lagu ini menceritakan tentang potret realita kehidupan miskin di Jamaika dan kisah cinta hubungan Bob Marley dengan sang istri.

Sedih, Ini Makna Lagu Wake Me Up When September End Green Day

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lagu No Woman No Cry milik Bob Marley kerap disalahpahami menjadi sebuah perasaan negatif tentang cinta dan wanita. Umumnya ditafsirkan secara harafiah, sebagai nasihat agar tidak perlu menangis walaupun tidak ada wanita.

Faktanya dialek bahasa Inggris yang Bob Marley gunakan, dikenal sebagai dialek Jamaika. Dalam dialek Jamaika, kata "No" dalam judul lagu ini sama dengan arti kata "Don't" dalam bahasa Inggris. Penggunaan "No" ini sebagaimana lazim dipakai dalam frasa "no smoking" dalam bahasa Inggris.

Sehingga apabila didefinisikan No Woman No Cry berarti "Jangan Gadis, Jangan Menangis". Jadi sesungguhnya lagu ini bukan untuk menghibur lelaki yang tidak memiliki kekasih atau sedang putus cinta. Namun suatu bentuk permohonan, untuk meyakinkan sang perempuan agar jangan menangis.

Untuk Sang Istri?

Dilihat dari lirik lagu tersebut, No Woman No Cry diasumsikan ditujukan kepada sang istri, yaitu Rita Anderson. Lagu ini juga menjadi referensi nostalgia tentang kisah hidup Bob dan istrinya. Mereka hidup serba kekurangan di wilayah miskin Kota Trench, Kingston, Jamaika.

Lirik Lagu Wake Me Up When September Ends

Terlihat dari lirik lagu pada bait kedua, "Then we would cook cornmeal porridge [dan kita akan memasak cornmeal porridge, makanan khas Jamaica], half of which I share with you [setengah porsinya akan kubagi denganmu]." Pada lirik ini Bob mengungkapkan keindahan berbagi makanan dengan orang yang disayang dalam keadaan penuh keterbatasan karena kemiskinan.

Potret kemiskinan ini nampak jelas lewat baris sebelumnya, "And then Georgia would make the fire light [Dan selanjutnya Georgia akan membuat kilatan api], as it was log wood burning through the night [seperti kayu gelondongan yang terbakar sepanjang malam]." Versi lain dari liriknya adalah "As it was love would burnin’ through the nights [lalu cinta akan menghangatkan kita sepanjang malam]." Dua versi berbeda ini lantaran pengucapan Bob Marley dengan logat Jamaica yang membuat orang luar punya pemahaman yang berbeda dari apa yang mereka dengar.

Terlepas dari itu, lirik ini menggambarkan Bob dan istrinya tidak sendiri, tetapi ditemani oleh sahabatnya yang bernama Georgia. Suasana masak ini tidak dilakukan di dalam rumah, tetapi di halaman dengan menggunakan kayu bakar.

Hidup penuh keterbatasan di lingkungan padat penduduk yang kumuh, membuatnya harus bisa berbagi, baik itu tempat maupun makanan.

Bikin Video Jokowi Nyanyi Lagu Los Dol, Skill Editing Youtuber Ini Dipuji Netizen

Semua kesusahan yang digambarkan dalam kedua bait sebelumnya, dilengkapi Bob Marley dengan tambahan lirik "Everything's gonna be alright." Yang berarti segalanya akan baik baik saja.

Makna keseluruhan dari lagu tersebut yaitu terlepas dari keadaan sulit mereka, Bob meminta agar Rita tidak menangis dan menjanjikan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Berikut Lirik dan Terjemahan Lagu No Woman No Cry Bob Marley;

I remember when we used to sit in the government yard in Trenchtown. Oba – obaserving the ‘ypocrites. As they would mingle with the good people we meet. 

Aku ingat saat kita dulu duduk di sebuah lapangan di Trenchtown, memperhatikan para munafik. Karena mereka selalu bercampur dengan orang-orang baik yang kita temui.

Good friends we have, oh, good friends we’ve lost. Along the way.

Kita bertemu dengan kawan baik, dan kita pun kehilangan mereka di dalam perjalanan kehidupan ini.

In this great future, you can’t forget your past. So dry your tears, I seh.

Meskipun masa depan yang indah menanti kita di depan, kita tak boleh melupakan masa lalu di mana kita lahir dan dibesarkan. Karena itu, janganlah kau menangis.

Ref

No, woman, no cry, No, woman, no cry.

Wahai wanitaku, janganlah kau menangis.

Ere, little darlin’, don’t she’d no tears. No, woman, no cry.

Sayangku, jangan ada air mata. Wahai sayangku, janganlah kau menangis.



I remember when we used to sit in the government yard in Trenchtown.

Aku ingat saat kita dulu duduk di sebuah lapangan di Trenchtown.

And then Georgie would make the fire lights. As it was love would burnin’ through the nights.

Dan Georgie akan membuat api unggun, lalu cinta akan menghangatkan kita sepanjang malam.

Then we would cook corn meal porridge. Of which I’ll share with you.

Lalu kita akan membuat bubur dari jagung, di mana aku memakannya berdua denganmu.

My feet is my only carriage. So I’ve got to push on through. But while I’m gone, I mean. Everything’s gonna be all right!

Kakiku adalah satu-satunya yang ku bawa dalam perjalanan hidupku. Karena itu aku harus terus maju ke depan. Tetapi jika aku tiada nanti, semua akan baik-baik saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya