SOLOPOS.COM - Ilustrasi dropping air bersih (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO — Perumda Air Minum atau PDAM Toya Wening Solo akan memprioritaskan kawasan Solo utara yang sering krisis untuk mendapat layanan air bersih dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas.

Kualitas layanan air PDAM ke kawasan Solo utara sudah sejak lama menjadi persoalan. Hampir setiap tahun, terutama saat musim kemarau, warga Mojosongo dan sekitarnya mengeluh debit air kecil dan kondisi air tidak layak konsumsi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

PDAM Solo mengungkapkan kualitas air dipengaruhi kondisi hulu (Gunung Merapi dan Gunung Lawu) hingga hilir yang semakin banyak hunian dan industri.

Ketat! Begini Protokol Kesehatan Pada Simulasi Pembelajaran Tatap Muka SMK Mikael Solo

Proyek SPAM Regional Wosusokas ((Wonogiri, Sukoharjo, Solo, Karanganyar, Sragen) bakal menjadi solusi untuk permasalahan dan krisis air Kota Solo.

Hal tersebut menjadi materi bahasan dalam Sosialisasi Pelayanan Peningkatan Cakupan dan Launching Gebyar Akhir Tahun 2020 di Hotel Paragon, Solo, Selasa (3/11/2020). Sosialisasi tersebut melibatkan camat dan lurah se-Kota Solo.

Kualitas Air

Kabag Pemerintahan Sekretariat Daerah Solo, Hendro Pramono, dalam sesi tanya jawab menyampaikan keluhan terkait kualitas air wilayah Kelurahan Mojosongo yang tidak layak minum.

Pelanggan PDAM Kota Solo harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air yang layak konsumsi.

Tak Ingin Ada Lagi Nakes Meninggal Terpapar Covid-19, IDI Sukoharjo Minta Ini Ke Pemerintah

“Biaya air menjadi dobel. Warga tidak hanya mengeluarkan biaya untuk PDAM, tapi juga untuk beli air minum. Air PDAM untuk mencuci dan mandi saja. Mohon diperbaiki,” katanya.

Direktur Teknik PDAM Kota Solo, Tri Atmojo Sukomulyo, menjelaskan krisis air wilayah utara baik dari segi kuantitas maupun kualitas karena semakin banyak perumahan dan industri. Akibatnya, jangkauan air tanah semakin dalam. Air tanah mengandung besi akibat tercemar limbah industri.

“Jumlah pelanggan meningkat tidak diimbangi kuantitas air yang ada. Perumnas [Mojosongo] awalnya tersedia 400 liter per detik untuk sekitar 3.000 jiwa. Lokasi Solo berada di cekungan. Air dalam tanah semakin turun akibat disedot dari hulu hingga hilir,” katanya.

Targetkan Menang 80% Suara, Tim Bajo Minta KPU Solo Lebih Intensif Sosialisasikan Pilkada 2020

Solusi Jangka Panjang

Ia menjelaskan SPAM Regional Wosusokas bakal jadi solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan kebutuhan air minum Kota Solo.

Kapasitas total SPAM Regional Wosusokas mencapai 1.450 liter per detik dan Kota Solo mendapatkan 700 liter per detik.

“Ini sedang tahap paket [lelang]. Konstruksinya tahun depan dengan dua tahap pembangunan. Tahap pertama 200 liter per detik hingga 2024 dan 500 liter per detik sampai 2030,” paparnya.

Pilkada Sukoharjo: Terima Sumbangan, Ini Nilai Dana Kampanye Paslon EA dan Joswi

Ia menjelaskan debit air 700 liter per detik setara dengan 56.000 sambungan rumah. Tahap pertama untuk melayani kebutuhan air minum serta mengatasi krisis air pelanggan PDAM Solo bagian utara. Tahap berikutnya baru untuk seluruh wilayah Kota Solo.

“Proyek ini dibantu Ditjen SDA [Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] untuk air baku, Ditjen Cipta Karya untuk jaringan. Pemprov Jateng untuk operator dan kami menyambungkan untuk jaringan rumah,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya