SOLOPOS.COM - Suasana warung hik atau angkringan di Desa Merbung, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Masyarakat kerap menyebut tempat makan satu ini dengan tiga istilah, yakni angkringan, wedangan, dan hik. Kira-kira apa perbedaan dari tiga nama tersebut?

Hik, angkringan, maupun wedangan kerap dijumpai di berbagai kota, mulai dari Solo dan sekitarnya, Jogja dan sekitarnya, Semarang, hingga Surabaya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Angkringan, hik, dan wedangan, sebenarnya memiliki arti yang sama saja, yakni tempat makan yang identik dengan gerobak khas dari kayu.

Baca Juga:  Makamnya Ada di Puncak Gunung Sumbing, Siapa Ki Ageng Makukuhan?

Tetapi, kira-kira ada perbedaannya enggak ya antara hik, wedangan, maupun angkringan?

Menurut Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di unggahan akun Instagram resminya, hik dan wedangan lebih identik dengan Kota Solo dan sekitarnya. Sementara angkringan lebih banyak disebut oleh orang Jogja.

Baca Juga:  Tak Hanya Jateng, Jembatan Ini Diklaim Terpanjang di Tol Trans Jawa

“Pada dasarnya baik itu angkringan, hik, maupun wedangan lebih kepada masalah penyebutan dan kebiasaan sehingga terbentuklah identitas di mana angkringan identik dengan Jogja dan hik/wedangan identik dengan Solo,” jelas pengelola akun Instagram @pemkot_solo.

Meski tidak ada perbedaan signifikan, namun hik dan wedangan di Solo ternyata memiliki isi makanan yang berbeda dengan angkringan di Jogja.

Baca Juga: Terakhir Meletus 1730, Gunung Sumbing Ternyata Masih Aktif

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, angkringan Jogja maupun hik atau wedangan di Solo sama-sama menyajikan nasi kucing. Namun, perbedaannya terletak pada isiannya.

Untuk angkringan di Jogja, nasi kucing biasanya berisi sambal teri, sedangkan di Solo, nasi kucing berisi nasi bandeng.

Baca Juga:  Kawah Candradimuka Jadi Bukti Gunung Lawu Masih Aktif

Kemudian, angkringan di Jogja terdapat kopi jos yang menjadi ciri khasnya. Kopi jos merupakan kopi panas yang disajikan dengan memasukkan arang membara ke dalam gelas. Karena membara, ketika dimasukkan ke dalam segelas kopi panas akan terdengar suara yang khas, seperti suara letupan.

Nah, bedanya dengan hik atau wedangan di Solo, kamu bakal menemukan minuman khas yang tidak ditemukan di wilayah di luar Soloraya, yakni teh kampul.

Baca Juga:  Disebut Tersembunyi, di Mana Lokasi Kawah Candradimuka Gunung Lawu?

Masyarakat Solo biasanya menyebut es teh tersebut dengan nama es teh kampul. Hal ini dikarenakan es tehnya dicampur dengan irisan jeruk peras yang terapung-apung di dalam air teh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya