SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (ketiga dari kiri) meninjau pengoperasian Kilang Minyak TPPI di Tuban, Rabu (11/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, PALEMBANG -- Ribuan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pertamina (SPP RU III) Plaju menyatakan menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau BTP yang dikabarkan bakal mengisi jabatan direksi atau komisaris. Alasannya, Ahok pernah tersangkut kasus penistaan agama.

Ketua Umum SPP RU III, M Yunus, mengatakan penolakan tersebut berdasarkan sejumlah pertimbangan, salah satunya terkait rekam jejak BTP.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami menilai BTP tidak pantas memimpin Pertamina karena sudah cacat secara materil. Kita semua tahu sendiri rekam jejaknya selama memimpin DKI Jakarta," katanya kepada wartawan, Senin (18/11/2019).

Dia menambahkan SPP RU III menaungi sebanyak 1.060 pekerja. Sementara secara nasional, terdapat sekitar 9.000 pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).

Yunus memaparkan bahwa penolakan tersebut karena BTP dinilai sudah cacat secara materil akibat kasus penistaan agama dan tidak mencerminkan perilaku baik. Selain itu, BTP alias Ahok dinilai tidak memiliki pengalaman dalam mengelola bisnis migas dari hulu sampai hilir.

“Ahok belum masuk saja sudah bikin gaduh, bagaimana nanti bersama-sama pekerja memajukan perusahaan ini. Tidak mungkin Pertamina menghabiskan waktu soal internal saja," alasannya.

Ahok Diprediksi Diplot Jokowi Bersih-Bersih Pertamina 2 Tahun

Menurutnya, masih banyak kader internal maupun eksternal yang memenuhi kualifikasi untuk memimpin Pertamina. Dengan alasan itu, serikat pekerja mendesak pemerintah bersikap bijaksana memilih putra-putri terbaik bangsa yang akan memimpin Pertamina.

Pihaknya berdalih penolakan terhadap BTP tidak terdapat unsur suku, agama, ras, dan kepentingan organisasi manapun termasuk PA 212.

“Kami serikat pekerja selalu mengkritik setiap pergantian direksi dan komisaris untuk kepentingan Pertamina. Kami mendesak agar pemerintah  bersikap bijaksana memilih figur pemimpin Pertamina," katanya.

Apabila tuntutan mereka tak digubris dan Ahok tetap menjadi pemimpin Pertamina, pihaknya akan berkordinasi dengan serikat pekerja Pertamina seluruh Indonesia untuk mengambil langkah lanjutan akan ditempuh.

Daftar Nilai Kekayaan Ahok, Tak Punya Kendaraan Bermotor

"Kami tahu ini hak pemerintah tetapi harap pemerintah bijak dalam memilih pemimpin Pertamina," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya