SOLOPOS.COM - Elemen suporter saat menggelar doa bersama atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang di Monumen Juang 45, Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Senin (3/10/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Lebih dari 1.000 suporter dari berbagai elemen berkumpul di Monumen Juang (Monju) 45 Klaten, Senin (3/10/2022) malam. Mereka mendoakan para korban pada tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, para suporter berasal dari berbagai elemen di Tanah Air, seperti Aremania, Pasoepati, BCS, Brajamusti, The Maiden, Alaska, dan lain-lain. Dari informasi yang dihimpun, selain Klaten, sejumlah suporter dari Jogja, Sleman, dan Solo mengikuti kegiatan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seluruh elemen suporter membawa atribut masing-masing. Mereka menggelar tabur bunga, menyalakan lilin, serta menggelar doa bersama. Seusai doa bersama, yel-yel terus didengungkan elemen suporter.

Elemen berbagai suporter melebur di Monumen Juang 45 Klaten. Pada kesempatan itu, masing-masing perwakilan elemen suporter menyerukan perdamaian dan disambut tepuk tangan riuh dari seluruh suporter yang hadir.

Koordinator kegiatan, Wawan, mengatakan kegiatan itu digelar berbagai elemen suporter sebagai bentuk simpati dan duka cita atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga: Dampak Tragedi Kanjuruhan, Laga PSIK Klaten Vs Persebi Boyolali Ditunda

“Harapannya, semoga ke depan suporter di Klaten dan pada umumnya bersatu, NKRI harga mati. Kejadian serupa tidak terulang lagi,” kata Wawan.

Koordinator Alaska, Yoga Adhi Darmawan, mengatakan suporter dari berbagai elemen berkumpul untuk ikut berbelasungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

“Kami berkumpul dan sangat berharap semua meninggalkan ego masing-masing untuk ikut berbelasungkawa,” ungkap dia.

Selain elemen suporter, Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo dan Kabag Ops Polres Klaten, Kompol Aslam, ikut dalam doa bersama tersebut.

Baca Juga: Tangisan Pemain dan Pelatih Arema Pecah saat Tabur Bunga di Kanjuruhan Malang

“Kami bersama-sama di sini dalam rangka mendoakan arwah saudara-saudara kita. Ini tragedi luar biasa. Namun, perlu diambil hikmahnya agar sepak bola Indonesia ke depan lebih baik,” ungkap Hamenang.

Seusai doa bersama, suporter membubarkan diri. Kegiatan itu mendapatkan pengawalan dari Polres Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya