SOLOPOS.COM - Perwakilan siswa membacakan puisi yang diiringi musik atau musikalisasi puisi dalam Festival Literasi yang digelar di MAN 1 Sragen, Sabtu (10/9/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 1.475 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sragen serentak membuat puisi dalam kegiatan Festival Literasi Menuju Prestasi di Tahun Toleransi, Sabtu (10/9/2022). Seribuan puisi itu lantas diseleksi untuk dibacakan di panggung oleh perwakilan siswa.

Dalam pembacaan puisi, pihak madrasah juga menghadirkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk bersama-sama membacanya. Madrasah juga mengundang pejabat Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen untuk membaca puisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, seorang guru MAN 1 Sragen yang juga Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen Suratno ikut membaca puisi dengan isi menggelitik. Para perwakilan guru juga ikut membaca puisi hasil karya masing-masing.

“Semua siswa memang membuat puisi jauh hari. Kemudian dipilih beberapa siswa yang bagus untuk membacakannya di panggung. Mereka bisa melakukan musikalisasi puisi atau puisi biasa. Biasanya anak-anak Club Pecinta Buku (CPB) juga ikut membaca puisi. Guru-guru juga ikut membaca puisi,” kata Guru Bahasa Indonesia MAN 1 Sragen yang juga panitia Fetival Literasi MAN 1 Sragen, Sus S. Hardjono, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (10/9/2022).

Baca Juga: Grebeg Sampah Warnai Peringatan HUT ke-61 Pramuka di SMPN 7 Solo

Sebelum membaca puisi, perwakilan dari Balai Bahasa Jawa Tengah menyampaikan semacam seminar singkat tentang literasi di Jawa Tengah.

Kepala Perpustakaan MAN 1 Sragen, Siti Masruroh, menyampaikan festival literasi ini merupakan program tahunan perpustakaan. Gerakan ini tidak hanya melibatkan siswa dan guru, tetapi juga masyarakat.

“Festival literasi ini untuk meningkatkan kesadaran siswa berliterasi atau gemar membaca dan menulis. Dengan gemar membaca akan mengantarkan siswa untuk berprestasi. Lewat festival literasi ini anak-anak diharapkan bisa termotivasi untuk gemar membaca dan menulis. Tidak hanya menulis puisi, tetapi juga menulis cerpen atau esai,” ujarnya.

Masruroh mengatakan festival literasi kali ini mengangkat tema toleransi menyesuaikan Tahun Toleransi yang dicanangkan Kemenag. Lewat festival literasi ini juga, kata dia, mengenalkan siswa tentang toleransi.

Baca Juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim: Ada 3 Transformasi Seleksi Masuk PTN

“Kami memiliki program literasi, setiap akhir tahun siswa wajib menulis sinopsis. Penulisan sinopsis itu menjadi syarat untuk kenaikan kelas. Program ini dilakukan dengan menggandeng bagian kurikulum sekolah. Selain itu, kami juga memiliki CPB yang dibentuk dari siswa-siswa pilihan karena mereka menjadi duta literasi di sekolah,” jelasnya.

Selain itu, jelas dia, sekolah juga meminjamkan 19 buku paket per anak selama setahun dan gratis. Dia mengatakan buku-buku berkualitas dan diharapkan bisa meningkatkan siswa untuk membaca di rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya