SOLOPOS.COM - Para pengunjung memadati stand UMKM di kompleks Ndayu Park Sragen, Minggu (16/5/2021). (Istimewa/Ndayu Park)

Solopos.com, SRAGEN—Seribuan pengunjung memadati Taman Wisata Ndayu Park di wilayah Karangmalang, Sragen, selama libur lebaran Sabtu-Minggu (15-16/5/2021). Kendati pengunjung taman milik keluarga Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati itu membeludak, target pendapatan belum terpenuhi.

Pengelola Divisi Promosi dan Pemasaran Taman Wisata Ndayu Park Sragen, Krestyanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu siang, menyampaikan jumlah pengunjung pada Sabtu (15/5/2021) lalu sebanyak 1.300 orang. Pada Minggu ini ada peningkatan menjadi 1.500-2.000 orang. Ndayu Park hanya beroperasi selama momentum Lebaran yang hanya dua hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Target kami bisa mendatangkan 2.500 orang pengunjung per hari dengan target pendapatan mencapai Rp75 juta-Rp100 juta. Namun, realisasi jauh dari target. Pendapatan hanya berkisar Rp40 jutaan. Tidak tercapainya target itu kemungkinan karena daya tarik wisata yang masih kurang bila dibandingkan
tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Situasi pandemi membuat sejumlah atraksi wisata di Ndayu Park semakin tidak komplet,” jelas Krestyanto.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Waduk Kedungombo Ditutup, Puluhan Motor dan Mobil Putar Balik di Sumberlawang

Ia menyampaikan Ndayu Park hanya menyuguhkan sentra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan bazaar makanan. Dua momentum itu baru kali pertama diadakan di Ndayu Park. Dia menerangkan hiburan yang ada berupa live music biasa dan bazar UMKM tersebut.

“Kalau dulu ada banyak atraksi seperti reyog ponorogo, barongsai, dan panggung hiburan dengan mendatangkan artis. Karena situasi pandemi maka sejumlah atraksi wisata itu ditiadakan karena khawatir menjadi pusat kerumunan warga,” jelasnya.

Maksimalkan Promosi

Krestyanto bersyukur dengan sosialisasi maksimal lewat media sosial, pemasangan spanduk di sejumlah lokasi. Dia masih bersyukur pengunjungnya banyak, tetapi hasilnya tidak begitu banyak. Krestyanto menyampaikan untuk menambah daya tarik, manajemen Ndayu Park sudah berupaya meniru konsep Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).

“Pengemasannya hampir mirip dengan TSTJ, tetapi belum berdampak pada lonjakan pengunjung yang sesuai harapan,” jelasnya.

Baca Juga: Ditutupi Selendang, Balita Korban Penculikan di Sragen Sempat Diajak Ngemis

Dia menerangkan untuk protokol kesehatan wajib diterapkan, terutama memakai masker atau face shield, cuci tangan, pengecekan suhu tubuh, dan menghindari kerumunan. Dia menyiapkan masker dan face shield gratis bagi pengujung yang tidak memakai masker. Untuk potensi kerumunan, terang dia,
juga relatif kecil karena rasio pengunjung dan luas tempatnya cukup jauh.

“Potensi kerumunan hanya keluarga-keluarga yang mengobrol. Kalau untuk kerumunan warga relatif tidak ada karena ada satgas yang terus mengingatkan. Dari aparat kepolisian juga ikut datang mengingatkan warga untuk menjaga protokol kesehatan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya