Solopos.com, KARANGANYAR — Objek wisata Grojogan Sewu di Karanganyar, Jawa Tengah, menyimpan sejumlah misteri.
Konon, para ahli spiritual mengatakan air terjun Grojogan Sewu merupakan tempat pertemuan para roh leluhur yang hidup di Pulau Jawa pada zaman dahulu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hal inilah yang menyebabkan tempat ini dinilai angker oleh para warga di sekitarnya.
Kretek Pegat
Kisah misteri lainnya yang terkenal adalah jembatan kayu yang berada di kawasan Grojogan Sewu. Tempat itu biasa digunakan oleh para pengunjung untuk berfoto.
Mitos yang beredar mengatakan, apabila sepasang kekasih datang melewati jembatan itu hubungan mereka tidak akan bertahan lama.
Baca juga : Kisah Misteri di Balik Keindahan Grojogan Sewu Tawangmangu
Ada pula kemungkinan terjadinya putus hubungan di tengah jalan, atau bahkan tidak jadi naik ke pelaminan, meskipun keduanya telah sepakat untuk menikah.
Jembatan tersebut diberi nama Kretek Pegat (jembatan pemisah), yang menurut para paranormal memang memiliki aura pemisah atau pegat di sekitarnya.
Kakek-Kakek Penunggu
Berdasarkan kisah misteri itu, dulu dikabarkan pernah ada sepasang suami-istri yang baru saja menikah dan berlibur ke Grojogan Sewu. Ketika perjalanan pulang, mereka mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Sosok penunggu yang dikabarkan memiliki wujud kakek-kakek seringkali tampak di jembatan kayu itu. Menurut kisah yang beredar, kakek tersebut merupakan abdi setia dari Kyai Baladewa. Ia akan terlihat ketika petang, dan kawasan di sekitar sedang dipenuhi kabut.
Baca juga : Brakk! Truk Boks Tabrak Talang Air di Atas Jalan Karanganyar
Yang menjadikan Grojogan Sewu terkenal angker dan penuh misteri juga adalah para penunggu yang berada di setiap titik. Lapisan terluar dari kawasan itu pun konon memiliki penunggu seorang kuntilanak.
Terdapat patung ular juga yang dikabarkan sebuah gerbang menuju dimensi gaib. Apabila berlaku tidak sopan, maka akan dibawa ke dimensi lain.
Berhubung Grojogan Sewu merupakan tempat pertemuan para leluhur, sudah sepantasnya para pengunjung berlaku sopan ketika berkunjung.