SERBA LIMA : 5 Perpustakaan Antimainstream dengan Konsep yang Tak Terduga

Serba lima kali ini tentang perpustakaan alternatif.

Solopos.com, SOLO – Bagi Anda yang gemar membaca, perpustakaan pasti bagai surga dunia. Umumnya perpustakaan digelar di bangunan yang cukup besar untuk menampung banyak buku. Tapi, sepertinya prinsip ini tak harus selalu dipenuhi.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Sejumlah perpustakaan tetap menarik minat baca meski hanya digelar di tempat-tempat kecil. Bahkan ada yang menggelar perpustakaan dengan cara nomaden.

Dihimpun Solopos.com, dari Manybooks.net dan informasi di media sosial, Rabu (02/11/2016), inilah lima perpustakaan alternatif dengan konsep unik;

Perpustakaan Bilik Telepon Umum

Perpustakaan yang memakai bilik telepon umum bekas ini diinisiasi oleh warga Westbury-sub-Mendip, Somerset, Inggris. Saat mengetahui pemerintah akan memindahkan bilik telepon umum, warga memintanya agar bisa dimanfaatkan. Akhirnya billik tersebut berubah menjadi perpustakaan. Perpustakaan ini buka selama 24 jam. Para peminjam buku juga termasuk relawan yang merawat perpustakaan. Sistem yang dipakai adalah tukar menukar buku. Peminjam akan membawa buku yang sudah mereka baca dan menukarnya dengan buku di perpustakaan yang akan dibaca.

Perpustakaan Bilik Telepon Umum (manybooks.com)

Hal itu terus berputar sehingga koleksi perpustakaan tidak akan berkurang. Dikabarkan ada lebih dari 100 koleksi yang terdiri dari buku, DVD, dan CD. Secara berkala, relawan akan melihat buku yang berpindah lokasi. Buku-buku yang paling sering dibaca akan disumbangkan dan diganti dengan buku baru. Dianggap sukses, perpustakaan bilik telepon umum muncul di beberapa kota di Inggris.

Perpustakaan Pantai Laut Hitam

Liburan musim panas di Eropa biasanya membuat pantai ramai kunjungan wisata. Hal ini dimanfaatkan oleh pria bernama Herman Kompernas. Ia membuat perpustakaan di pinggir pantai Laut Hitam daerah Resor Albena, Bulgaria. Perpustakaan ini terbuka untuk umum, peminjam bisa memilih lebih dari 2.500 koleksi. Tidak ada biaya bagi peminjam. Anda hanya perlu menyumbangkan satu buku yang sudah Anda baca.

Perpustakaan pantai laut hitam (manybooks.com)

Perpustakaan Unta

Perpustakaan Unta memiliki nama resmi Garissa Camel Mobile Library. Perpustakaan ini ada di Kenya. Perpustakaan Unta merupakan inisiasi pengelola Perpustakaan Nasional Kenya. Perpustakaan Unta terdiri dari sembilan ekor unta dan ditujukan untuk menjangkau komunitas-komunitas nomaden yang ada di Kenya. Gerakan ini dilakukan sejak 1985.

Perpustakaan Taman Levinski

Perpustakaan Taman Levinski dibuat untuk memfasilitasi pekerja migran dan pengungsi yang memasuki Israel. Berlokasi di Tel Aviv, perpustakaan ini memiliki koleksi buku dengan 15 bahasa berbeda.

Perpustakaan Taman Levinski (manybooks.com)

Pengunjung bisa membaca buku dengan gratis. Setelah selesai membaca, pengunjung diwajibkan untuk memberi tanggapan mengenai isi buku. Tanggapan berisi perasaan pembaca mengenai isi buku seperti, membosankan, aneh, menegangkan, menginspirasi, dan sentimental. Tanggapan pembaca itu nantinya akan menjadi kategori pengelompokan buku.

Angkot Pustaka

Angkot Pustaka adalah perpustakaan berjalan yang ada di Bandung, Jawa Barat. Perpustakaan alternatif itu berada di dalam angkutan umum. Gerakan Angkot Pustaka dimulai oleh pasangan suami istri, Elis Ratna dan Pian Sopian. Gerakan ini sempat viral di media sosial Oktober 2016.

Angkot Pustaka (Facebook)

Angkutan Umum yang dikemudikan Pian dimodifikasi sehingga dinding-dinding kaca bisa digunakan untuk menaruh buku. Tujuan utama Angkot Pustaka adalah untuk membuat Kota Bandung lebih ramah buku. Penumpang Angkot Pustaka bisa membaca buku sembari menunggu sampai di tempat tujuan.