SOLOPOS.COM - Ilustrasi anggaran (freepik.com)

Solopos.com, SRAGEN — Serapan anggaran penanganan Covid-19 dua kecamatan yakni Plupuh dan Miri, Sragen, masih di bawah 30% dan terhitung rendah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menargetkan penyerapan anggaran Covid-19 tingkat desa minimal 60% pada akhir Agustus 2021.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sragen, Joko Suratno, menyampaikan serapan anggaran itu dari 8% yang bersumber dari dana desa (DD) setiap desa di tiga kecamatan ada yang masih rendah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Joko menyebut realisasi anggaran Covid-19 Kecamatan Miri baru 22% dan Plupuh baru 27% sedangkan Sambirejo relatif tinggi yakni 55%. Joko mendorong penyerapan anggaran Covid-19 setiap desa supaya ditingkatkan.

Baca Juga: Kurangi Beban Kerja Nakes, Pemkab Sragen Bentuk Tim Khusus Tracing dan Testing

“Kecamatan diharapkan melakukan asistensi dan pendampingan ke desa wilayah masing-masing agar penyerapan anggaran Covid-19 ditingkatkan. Kegiatan yang tidak lagi prioritas, seperti penyediaan ruang isolasi mandiri yang tidak efektif bisa dialihkan ke kegiatan lain. Seperti percepatan vaksinasi atau meminimalkan risiko warga terpapar Covid-19,” jelas Joko.

Joko menyebut capaian vaksinasi Sragen baru 12% sehingga DD bisa diarahkan untuk membantu percepatan vaksinasi itu. Joko mencontohkan Desa/Kecamatan Plupuh, dari alokasi Rp60 juta baru terealisasi 14,82%.

Anggaran Bantuan Langsung Tunai

Demikian pula Desa Sumomorodukuh, dari alokasi Rp79 juta baru terealisasi 8,23%. Pada sisi lain, Joko menyampaikan pembayaran bantuan langsung tunai (BLT) dari DD untuk periode Juli-Agustus bisa dibayarkan pada Agustus 2021.

Baca Juga: PPKM Level 4 di Sragen Kemungkinan Diperpanjang 1 Pekan, Tapi…

Sedangkan untuk September bisa dibayarkan pada September sehingga ke depan tidak ada lagi pembayaran BLT DD dua kali dalam sebulan.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan Pemkab berkewajiban mengawasi dan mendorong supaya serapan anggaran penanganan Covid-19 setiap desa bisa optimal.

Baca Juga: 19 Nyawa Melayang Sia-Sia, Tokoh Ini Minta Operasi Jebakan Tikus di Sragen Digalakkan

Dengan demikian, penanganan Covid-19 tingkat desa berjalan on the track. Yuni menargetkan serapan anggaran Covid-19 desa minimal 60% pada akhir Agustus.

“Bila tidak tercapai, bantuan keuangan khusus [BKK] bisa ditunda pencairannya. Hal itu untuk meminta komitmen desa untuk tertib administrasi dan akselerasi penyerapan anggaran, akselerasi vaksinasi, dan akselerasi tracing dan testing,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya