SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bom (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, JAKARTA — Serangan udara terhadap sebuah rumah tahanan (rutan) di Yaman pekan lalu menewaskan sekitar 90 orang dan melukai lebih dari 200 orang

Angka kematian akibat serangan itu diperbarui setelah upaya penyelamatan berakhir.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Sabtu (22/1/2022) sedikitnya 60 orang tewas dalam serangan itu.

Sejumlah saksi yang diwawancarai Reuters mengatakan ledakan telah membuat rutan itu hancur menjadi puing.

Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi gerakan Houthi mengatakan fasilitas di provinsi Saada itu tidak termasuk dalam daftar “/2bukan target” yang disetujui badan-badan PBB.

Koalisi menuduh pasukan Houthi menyebarkan informasi yang salah tentang serangan itu.

Baca Juga: Tahanan Palestina Hentikan Aksi Mogok Makan Setelah 113 Hari

Pertempuran keduanya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Serangan-serangan udara membidik target militer Houthi, menurut koalisi.

Gerakan Houthi yang didukung Iran telah meningkatkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Uni Emirat Arab (UAE) dan penembakan lintas batas ke Arab Saudi.

Di Saada, basis Houthi di wilayah utara, para penyintas serangan udara di rutan tersebut masih dirawat di rumah sakit pada Minggu.

Tahanan bernama Muhammad al-Khulaidi, yang menderita patah kaki dan luka bakar, mengatakan dia berhasil keluar dari reruntuhan sedangkan teman-teman satu selnya tewas.

Baca Juga: Serangan Bom Terjadi Saat Seremoni Peringatan Perang Dunia I

“Saya berusaha membebaskan kaki saya yang tertindih tiang dan pesawat terus membombardir kami,” katanya kepada Reuters yang dikutip Antara untuk Solopos.com.

“Saya coba, saya coba, dan saya singkirkan puing-puing dari kaki saya, dan saya berhasil keluar. Saya tak bisa membantu teman-teman karena kaki saya patah,” kata dia.

Menkes Houthi Taha al-Mutawakal, yang berkomentar di stasiun TV Al Masirah milik Houthi, mengatakan 91 orang telah tewas dan 236 lainnya dirawat di rumah sakit saat operasi penyelamatan berakhir.

Baca Juga: Lagi, Serangan Bom Israel Bantai Satu Keluarga Palestina

PBB telah mendesak semua pihak untuk meredakan ketegangan dalam perang yang berlangsung hampir tujuh tahun itu.

Konflik tersebut telah menelan lebih dari 100.000 korban jiwa dan membuat 4 juta orang terpaksa mengungsi. Jutaan warga Yaman kini terancam kelaparan.

Koalisi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui dunia internasional di ibu kota Sanaa.

Kelompok itu mengatakan mereka sedang memerangi sistem yang korup dan agresi asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya