SOLOPOS.COM - IIustrasi malware. (istimewa)

Serangan malware yang dilakukan penjahat siber mengancam transaksi online.

Solopos.com, JAKARTA — Manager Field System Engineer F5 Networks, Andre Iswanto, mengungkap dua cara yang biasa digunakan para penjahat siber untuk mencuri data nasabah bank saat bertransaksi online.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Andre, saat ini para penjahat siber tidak lagi menyerang pusat data bank, melainkan menggunakan cara yang disebut Man in the Middle Attack dan Man in the Browser Attack.

“Data center perbankan sudah disiapkan untuk proteksi banyak teknologi, tapi hacker tidak kehilangan akal. Mereka tidak menyerang data center lagi, karena susah menembusnya,” katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/5/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut, Andre menjelaskan pola penyerangan Man in the Middle Attack dilakukan saat pengguna mengakses aplikasi atau perbankan berbasis Internet untuk mendengarkan pembicaran nasabah dengan bank.

“Kalau akses perbankan berbasis internet A sama malware diminta satu parameter lagi, bukan hanya username dan password, tapi minta masukkan token untuk mengambil data, sehingga mereka bisa melakukan transaksi sendiri,” ujar Andre.

Bahkan, Andre mengatakan pola tersebut mampu mengubah tujuan transfer. “Hacker sudah tahu saldo di banking. Saat mau melakukan attack mereka transfer ke akun penadah baru masuk ke rekening sendiri menggunakan third party untuk menadah hasil curiannya,” ujar dia.

Sementara itu, Man in the Browser Attack menggunakan pola yang membiarkan malware bersarang di browser. “Mereka mencari cara lebih gampang dengan masuk melalui browser PC kita. Karena pengguna tidak tahu malware sudah ada di PC, saat dikirimi spam email, dengan judul menarik, seperti mendapat hadiah, namun ketika di-klik malware masuk ke PC,” kata Andre.

F5 sendiri, Andre menjelaskan, telah memiliki dua solusi dalam menghadapi dua pola serangan siber tersebut, yaitu WebSafe yang melindungi transaksi online pada PC untuk Internet banking, dan MobileSafe yang melindungi transaksi mobile pada smartphone untuk mobile banking.

“Salah satu yang membedakan, solusi ini sifatnya transparan tanpa perlu ada yang diinstal di PC kita. Secara tidak langsung mendeteksi adanya fraud tanpa pengguna melakukan instalasi apa pun. User experience sama sekali tidak terganggu, normal seperti biasa,” tambah dia.

Selain itu sebanyak 2 juta password bocor sepanjang 2015. Dari 2 juta password yang dibobol kebanyakan menggunakan sandi 123456. Diperkirakan serangan hacker yang menyasar password tersebut akan semakin ganas tahun ini.

Seperti dikutip dari Abcnews, Rabu, password 12345678, password, dan qwerty termasuk sandi terburuk di dunia. Sandi 123456, password, 12345678 dan qwerty, masuk empat besar password terburuk di dunia.

Tentu saja, bagi Anda atau pengguna yang menggunakan password dengan sandi tersebut harus segera menggantinya. Hal itu agar tidak lagi mudah dibobol hacker atau orang iseng yang berniat mencuri data.

Beberapa password lain yang mudah dibobol adalah 12345, solo, princess, dan starwars juga rentan dibobol karena umum digunakan. Secara total ada 25 password yang mudah dibobol hacker di seluruh dunia. Berikut daftar 25 password yang rentan dibobol dan sebaiknya diganti:

No Password Perubahan
1. 123456 Unchanged
2. password Unchanged
3. 12345678 Up 1
4. qwerty Up 1
5. 12345 Down 2
6. 123456789 Unchanged
7. football Up 3
8. 1234 Down 1
9. 1234567 Up 2
10. baseball Down 2
11. welcome New
12. 1234567890 New
13. abc123 Up 1
14. 111111 Up 1
15. 1qaz2wsx New
16. dragon Down 7
17. master Up 2
18. monkey Down 6
19. letmein Down 6
20. login New
21. princess New
22. qwertyuiop New
23. solo New
24. passw0rd New
25. starwars New

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya