SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN — Sebanyak 3.910 ekor unggas di tiga kecamatan di Sragen mati secara beruntun sejak pekan lalu. Dari gejala yang dialami sebelum kematian, ribuan unggas diduga terjangkit virus avian influenza (AI/ flu burung).

Data yang dihimpun Solopos.com dari Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, ada 3.800 ekor itik yang mati beruntun pekan lalu. Dari total kematian, sebanyak 3.400 ekor itik mati berasal dari Desa Celep, Kecamatan Kedawung, sedangkan 400 lainnya berasal dari Dukuh Kedungkandang, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditemui wartawan di kantornya, Sabtu (9/2/2013), Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Mulyani Sriwiyati, mengatakan kematian itik baru dilaporkan Rabu (6/2/2013) dan Kamis (7/2/2013). Pelaporan ini terbilang terlambat mengingat kematian itik mulai terjadi pekan lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami sudah melakukan penanganan di kedua lokasi, baik penyemprotan cairan disinfektan dan rapid test (uji cepat). Hasil rapid test di Desa Cemeng menunjukkan itik yang mati positif terjangkit virus AI. Saat ini kami sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Balai Besar Veteriner (BBV) Wates, untuk   memastikan penyebab kematian ribuan ekor itik tersebut,” paparnya.

Dia melanjutkan, berdasarkan ciri-ciri sebelum mati, penyebab kematian itik di Desa Celep mengarah pada virus  AI. Ciri yang dimaksud adalah tubuh itik bergetar (tremor), mata berubah warna menjadi putih, kesulitan berjalan dan kejang-kejang. Menurut Mulyani, besarnya angka kematian itik pada pekan pertama Februari menunjukkan persebaran virus AI kembali marak. Hal ini didukung tingkat kelembapan cuaca yang tinggi akibat musim pancaroba. Jika menemukan kasus kematian itik yang mengarah kepada gejala virus AI, hendaknya warga atau peternak segera melapor kepada Disnakkan Sragen.
“Jika terlambat, jumlah itik yang mati semakin banyak karena virus menyebar cepat,” imbuhnya.

Kematian unggas diduga terjangkit virus AI juga terjadi di Kecamatan Karangmalang. Sebanyak 210 ekor unggas di Dukuh Gumantar dan Dukuh Karangtanjung, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, mati beruntun sejak Senin (4/2/2013) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya