SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, (kiri), menyerahkan SK CPNS kepada perwakilan CPNS pada upacara yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Karanganyar pada Selasa (12/1/2021). (Istimewa/Dokumentasi Diskominfo Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR--Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyerahkan surat keputusan (SK) kepada 244 orang CPNS Kabupaten Karanganyar di halaman Kantor Bupati Karanganyar pada Selasa (12/1/2021).

Mereka dinyatakan lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2019. Setelah menerima SK CPNS, 244 orang itu langsung bekerja di kantor organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing mulai Selasa. Pada kesempatan itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan nasihat kepada CPNS. Ada sejumlah poin yang dia tekankan kepada CPNS baru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati mengawali dengan nostalgia statusnya 24 tahun lalu. Hampir seperempat abad lalu, Bupati menyandang status sebagai CPNS. Kemudian dia menceritakan bahwa keputusannya melamar menjadi abdi negara itu untuk menyenangkan orang tua. Karena kala itu, orang tuanya menginginkan Juliyatmono menjadi pegawai negeri.

"24 tahun yang lalu, sekitar tahun 1997. Saya seperti kalian semua, CPNS. Bahkan saat 1997 itu, saya juga sudah menjadi anggota DPRD Kabupaten Karanganyar. Anggota DPRD Kabupaten Karanganyar termuda di era Orde Baru," ujar Bupati Juliyatmono di hadapan ratusan CPNS.

Dia terkekeh sembari kembali menyampaikan bahwa dirinya pernah menyandang status pegawai negeri sipil (PNS). Kala itu, mimpinya adalah memberikan kebanggaan untuk orang tua. Kemudian Juliyatmono menceritakan stigma masyarakat perihal PNS di masanya.

Hari Pertama PPKM, Forkopimca Tawangmangu Bubarkan Hajatan Langgar Prokes

Bekerja Dengan Baik

"Stigma masyarakat saat itu adalah urung disebut pegawai yen urung dadi PNS. 'Nyambuto gawe apa wae Le. Aku ora gumun. Yen iso PNS berarti kowe hebat.' Mengabdi kepada pemerintah itu luar biasa susah. Saya buktikan waktu itu. 'Yen mung PNS wae gampang, kecil. Pns wee kok.' Saya mendaftar CPNS. Ya upacara kaya sampeyan niki," tutur dia menceritakan masa lalunya.

Tetapi, setelah menjadi CPNS, Juliyatmono malah mengaku tidak ingin menjadi CPNS. Dia ingin menjadi "bos" bagi PNS. Pikirannya saat itu adalah mau berapa lama menjadi PNS dan menjalani rutunitas perkantoran. Kemudian dia mulai mewujudkan mimpi menjadi "bos" bagi PNS.

"Kenapa saya sampaikan ini? Saya mau mengajak kamu semua belajar menggunakan otak. Dimulai dari otak berpikir baik dan positif. Jangan berikan kesempatan bagi pikiran untuk berpikir buruk, berprasangka karena itu menghambat, mengganggu," ungkapnya.

Lagi-lagi, Politikus Partai Golkar itu mengeluarkan jurusnya berkelakar. Dia mengaku harus belajar semalaman sebelum berdiri di depan ratusan CPNS untuk memberikan nasihat. Bahkan Yuli, sapaan akrabnya, menyampaikan agar CPNS tidak bermimpi menjadi kaya dengan menjadi PNS.

"Silakan bekerja dengan baik. Sudah memilih PNS ya harus setia. Bismillah, bergabung dengan Pemkab Karanganyar. Contoh PNS puluhan tahun, tuwek kabeh, bekerja dengan kesetiaan, lama mengabdi dengan tulus. Sik aja dibayangke dadi PNS iki sugih. Nek arep sugih, metu seko PNS, dadi pengusaha. Kaya aku, wani metu," ungkapnya.

Pelayanan Kependudukan di Disdukcapil Tetap Berjalan, Asal…

Setia NKRI

Selanjutnya, pada akhir pengarahan, Yuli mengingatkan CPNS agar setia kepada NKRI dan Pancasila. Tidak hanya itu, dia juga memperingatkan CPNS agar tidak mudah terprovokasi dan terpapar paham menyesatkan.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karanganyar, Suprapto. Kabupaten Karanganyar mengusulkan 244 formasi CPNS pada 2019. Bahkan dari jumlah itu, terpenuhi. Suprapto mengaku satu orang mengundurkan diri saat pemberkasan. Tetapi, posisinya lantas diisi CPNS lain yang berada di peringkat kedua.

"Saat pemberkasan, kemudian mundur karena sudah bekerja di swasta. Akhirnya diganti oleh orang yang nilainya di bawahnya. Formasi Radiologi. Ini mereka langsung bekerja begitu mendapatkan SK," tutur dia saat ditemui wartawan seusai acara.

Suprapto mengingatkan bahwa mereka akan mengikuti latihan dasar CPNS. Nantinya, Pemkab Karanganyar bekerja sama dengan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah maupun Badan Diklat wilayah lain di Jateng. "Itu yang mengatur nanti Badan Diklat Provinsi Jateng. Kalau kami hanya mengusulkan saja. Ini kan pandemi jadi nanti dibagi-bagi. Ada yang daringa dan ada yang luring."

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya