SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyalami siswa SD dan SMP seusai penyerahan seragam gratis di pendapa rumah dinas bupati, Senin (15/11/2021). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, WONOGIRI—Program pemberian seragam gratis untuk siswa baru jenjang SD dan SMP di Kabupaten Wonogiri menelan anggaran senilai Rp8,4 miliar. Program prioritas tersebut merupakan wujud kesempatan dan hak sama bagi pelajar atau kesetaraan pendidikan.

Penyerahan seragam gratis secara simbolis dilakukan oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, di pendapa rumah dinas di kompleks Setda Wonogiri, Senin (15/11/2021). Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah perwakilan pelajar SD dan SMP serta orang tua/wali siswa. Pada kesempatan tersebut, Bupati berdialog dengan sejumlah orangtua/wali siswa ihwal kegiatan belajar mengajar (KBM) pada masa pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pemberian seragam gratis merupakan program prioritas. Bagian dari upaya pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa dan kesetaraan pendidikan. Seluruh siswa memiliki hak dan kesempatan sama di pendidikan. Tidak ada diskriminasi pendidikan,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.

Baca Juga: Polisi dan Warga Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Warga Boyolali di Rel KA

Joko Sutopo menyebut Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Wonogiri berkomitmen membangun pendidikan dengan mengalokasikan anggaran pengadaan seragam senilai Rp8,4 miliar. Pemberian seragam gratis menjadi salah satu program prioritas yang direncanakan kembali digulirkan pada tahun depan.

Jumlah siswa SD dan SMP yang menerima seragam sekitar 21.000 orang. Mereka merupakan siswa baik sekolah negeri maupun swasta yang tersebar di 25 kecamatan. Masing-masing siswa menerima tiga setel seragam sekolah.

“Setiap siswa menerima seragam merah putih, batik, pramuka. Manajerial anggaran berpihak kepada kebutuhan dasar masyarakat. Salah satunya seragam sekolah. Terlebih, sekarang para siswa sudah mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah,” ujar dia.

Baca Juga: Mbok Giyem, Awal Nama Soto Seger Hj. Fatimah Malah Jualan Satai Kambing

Disinggung mengenai evaluasi PTM, Jekek, panggilannya, menyampaikan pelaksanaan PTM di sekolah mengacu pada capaian vaksinasi Covid-19 di Wonogiri. Saat ini, capaian vaksinasi sudah di atas 90 persen.

Pemerintah bakal menggenjot vaksinasi dosis dua agar program vaksinasi segera mencapai 100 persen. Selama pelaksanaan PTM di sekolah, belum ada klaster baru yang muncul di lingkungan sekolah.

“Pekan lalu, ada satu guru SD yang memiliki gejala Covid-19. Ternyata guru tersebut memiliki komorbid dan langsung menjalani isolasi mandiri di rumah. Alhamdulillah, belum ada klaster PTM di Wonogiri,” papar dia.

Baca Juga: Kisah Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali, dari PKL hingga Punya 10 Cabang

Seorang orang tua siswa asal Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Nurani, mengapresiasi program pemberian seragam sekolah bagi siswa SD dan SMP secara gratis. Kebijakan itu meringankan beban orang tua siswa di tengah badai pandemi Covid-19.

Apabila tak ada program itu, para orangtua siswa harus merogoh kocek lebih dari Rp200.000 untuk membeli tiga setel seragam sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya